Hati Kecil Susi Pudjiastuti Teriris Saat Kebijakannya Dihapus dengan Santainya oleh Edhy Prabowo Yang Sekarang Terjerat Korupsi: Kapan Sesuatu yang Baik Terjadi?
Suar.ID - Tersandungnya Edhy Prabowo dalam korupsi kasus suap benih lobster mencuri perhatian publik.
Pasalnya, baru setahun menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sudah menyalahgunakan jabatannya.
Melansir dari Tribunnews.com, Edhy ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta bersama tujuh orang lainnya.
Mereka ditangkap usai bertandang ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS) untuk perjalanan dinas.
Susi Pudjiastuti yang notabennya Menteri Kelautan dan Perikanan sebelum Edhy pun ikut menjadi sorotan.
Pasalnya dulu Susi memang sempat melarang ekspor benih lobster sebelum diizinkan kembali oleh Edhy.
Melansir dari Kanal Youtube Kompas.com, Susi Pudjiastuti pun angkat bicara soal ini.
"Sad (sedih). Saya pikir orang boleh berganti, tapi kapan sesuatu yang baik terjadi," ungkap susi.
"Banyak pengusaha yang bisa membayar media, membayar demo, melakukan apa pun. Tapi, kan sebetulnya ada BPS yang rilis angka-angka," kata Susi saat berbincang bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
Susi Pudjiastuti sendiri sebenarnya sudah lama mengkahwatirkan hal ini karena rawan kongkalikong dan suap dari oknum nakal.
Susi pun hanya bisa berharap penggantinya bisa menjalankan apa yang telah ia lakukan sebelumnya.
Seperti yang kita tahu, Presiden Joko Widodo telah mengangkat Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.
Susi Pudjiastuti berharap salah satu yang programnya yang layak diteruskan adalah Susinisasi.
Susinisasi adalah salah satu program yang mengacu pada efisiensi anggaran dan penghapusan kata-kata bersayap di program anggaran.
"Bahasa anggaran kan aneh-aneh. Kalau mau memberdayakan nelayan ya sudah belikan perahu, belikan jaring. Begitu kan?"
"Tidak usah ada kata empowerment, harmonisasi. Lalu bikin planning, diawasi, pengawasannya dikuatkan. Itu baru pengawasan, belum realisasinya," ungkap Susi.
Program lain yang menurutnya layak diteruskan adalah rencana pensiun dini dan menggantinya dengan milenial.
Namun sayang, DPR sempat marah karena program tersebut.
"Oh banyak (pertentangannya),"
"Ada yang sudah pensiun pun minta difungsionalkan. Mungkin ada yang salah dari sistem demokrasi kita, saya tidak tahu,"
"Saatnya beri kesempatan untuk anak-anak muda," jelas Susi.
(GridPop.ID)