Suar.ID - Aksi heroik seorang anggota Polri menyelamatkan nenek di tengah banjir Kalimantan Selatan, beredar di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun @divisihumaspolri, Minggu (17/1/2021).
Pada video itu nampak seorang polisi berbadan tegap masuk ke sebuah rumah yang di dalamnya terdapat seorang nenek tua.
Nenek tersebut nampak duduk tak bergerak meski rumahnya sudah tergenang banjir dengan ketinggian di atas mata kaki.
Polisi yang masuk langsung sigap menggendong sang nenek dan membawanya keluar secara perlahan-lahan.
Dalam caption video dijelaskan, nenek tersebut diketahui tengah sakit dan terjebak di rumahnya saat banjir terjadi.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh akun @divisihumaspolri:
"POLDA KALSEL - Polisi Selamatkan Nenek Yang Terjebak di Rumah dalam Keadaan Sakit Saat Banjir di Kalimantan Selatan
didalam Rumah Sang Nenek itu sendirian saat terjadinya hujan deras yang mengakibatkan banjir,Polisi tersebut pun memeluk erat sang nenek agar tak terjatuh saat hendak dibawa keluar dari rumah tersebut.
@humaspoldakalsel."
Aksi heroik polisi tersebut menuai pujian dari banyak warganet.
Mereka mengapresiasi tindakan polisi teresebut yang sigap membantu sang nenek.
"sehat-sehat nekkk... Sehat-sehat juga bapak polisinya," tulis @ari_dnd.
"Good job polri yang gini gua suka," ujar @putrajab_dewantoro.
"Trimksih polri," tulis @ramadhancaka.
"Ya Allah nangis bener2 nangis ya Allah sehat2 ya nek. Terimakasih bapak2 ibu2 Polisi dan relawan semua," kata @realyanti.
"Aq kok sambil meneteskan air mata ya lihat ini,,, jadi teringat almarhumah nenek juga yg dlu meninggal karena sakit..," ungkap @aris.rahman_ayahjulio.93_.
Hanya 2 Daerah Tidak Terdampak
Hampir seluruh daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diterjang banjir.
Kondisi tersebut membuat Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Dilansir TribunWow.com, Sahbirin Noor mengatakan saat ini hanya ada dua wilayah yang tidak atau belum terdampak banjir.
Sedangkan 11 kabupaten/kota sudah terendam banjir dengan ketinggian yang berbeda-beda.
"Dari 13 kabupaten kota ada dua yang masih belum terkena banjir dan yang lainnya hampir rata-rata terkena banjir sesuai dengan tingkatannya," ujar Sahbirn Noor, dikutip dari Kabar Petang, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, titik terparah banjir berada di Banjar, Hulu Sungai, Pelaihari dan Barabai.
"Ketinggian air hampir mencapai dua meter," ungkapnya.
Sahbirin mengungkapkan hingga saat ini berdasarkan data yang diterima, terdapat 5.930 rumah yang terdampak banjir sehingga tidak bisa ditempati.
"Kemudian yang terdampak sekitar 5.930 rumah, sementara yang lainnya masih dalam proses pendataan."
Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Kalsel sudah menyediakan tempat pengungsian untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, serta bantuan pangan.
Dirinya menambahkan proses evakuasi sudah dilakukan oleh petugas bersama Basarnas Kalsel.
"Sudah banyak yang dievakuasi terutama oleh keluarganya sendiri kemudian oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan," pungkasnya.
"Di Kabupaten Banjar, (tempat pengungsian) ada di kantor Kodim, di kantor-kantor pemerintah yang bisa dijadikan tempat penampungan dan juga lapangan, seperti lapangan Demang Lehman," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mengkomunikasikan kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor terkait penanganan bencana banjir di wilayahnya.
"Tadi pun saya berbicara dengan Gubernur Kalimantan Selatan melalui sambungan telepon untuk mendapatkan laporan mengenai banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," ujar Jokowi, dikutip dari akun Instagram @jokowi, Jumat (15/1/2021).
"Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan seperti perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di daerah itu," ungkapnya.
Jokowi memastikan pemerintah tidak akan lepas tangan dalam membantu penanganan bencana, mulai dari menyiapkan tempat pengungsian hingga mengirimkan bantuan pangan.
"Saya akan terus memantau perkembangan penanganan bencana di Tanah Air, baik yang terjadi di Sulawesi Barat, di Jawa Barat, maupun di Kalimantan Selatan," kata Jokowi.
"Pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan selalu hadir di lokasi bencana dalam situasi seperti ini.". (TribunPapua.com)