Suar.ID - Gempa di Majene dengan kekuatan 6,2 SR telah menyebabkan banyak kerusakan bangunan hingga korban jiwa.
Darno Majid, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, menyebut hingga saat ini ada 27 warga yang meninggal dunia.
Mengutip dari Kompas.com, korban tersebut tewas usai tertimpa reruntuhan material bangunan yang ambruk saat gempa.
Baca Juga: UPDATE Gempa Majene 6,2 SR: Bangunan Runtuh, 7 Orang Dikabarkan Tewas hingga Ribuan Orang Mengungsi
Dari 27 orang yang tewas, 18 orang meninggal di Kabupaten Mamuju.
Sementara 9 orang lainnya tewas di Kabupaten Majene.Gempa 5,9 SR dan 6,2 SR yang mengguncang wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat ternyata kejadian yang berulang dari tahun 1969.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, yang menyebutkan gempa yang terjadi di Sulawesi Barat merupakan aktivitas periodik, yang dipicu aktivitas Mamuju Thrust.Dalam catatan BMKG episenter gempa di Kabupaten Majene Sulbar pada 14 dan 15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 11 April 1967 magnitudo 6,3 di daerah Polewali Mandar."Gempa tersebut menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 orang meninggal," ujar Daryono saat jumpa pers, Jumat (15/1/2021).Setelah itu dua tahun kemudian yakni 23 Februari 1969 terjadi gempa dengan episenter yang berdekatan dengan gempa 14 dan 15 Januari 2021.Gempa 23 Februari 1969 tersebut terjadi di Majene dengan kekuatan magnitudo 6,9 pada kedalaman 13 KM.Setelah itu, sambung Daryono, gempa dengan episenter yang sama juga terjadi pada 8 Januari 1984.
Gempat terjadi di Mamuju dengan magnitudo 6,7 yang mengakibatkan banyak rumah rusak. (Kompas TV)