Kisah Tragis Raja Adolf Frederick: Meninggal Dunia Akibat Kebanyakan Makan Roti Manis

Rabu, 06 Januari 2021 | 18:00
TVN

Raja Adolf Frederick

Suar.ID- Idealnya, raja terkenal dalam sejarah karena prestasi besar mereka.

Akan tetetapi itu tidak terjadi dengan Adolf Frederick, raja dari Swedia.

Raja abad ke-18 ini malah dikenang karena persiapannya yang berlebihan menjelang Prapaskah.

Baca Juga: Di Pangkuan Gisel, Gempi Bersenandung untuk Sang Mama Yang Kini Jadi Tersangka Video Syur, Eks Gading Marten Tersenyum Lebar Sambut Kepulangan Putrinya: Kekuatan Ekstra

Kecintaannya pada roti manis tradisional Swedia yang disebut semla pada akhirnya menyebabkan kematiannya pada 12 Februari 1771.

Perjamuan kerajaan mungkin terkenal karena terlalu banyak makanan.

Makanan Adolf sangat kaya karbohidrat, antaralain lobster, kaviar, beberapa ikan, sauerkraut dan banyak sampanye.

Baca Juga: Pergoki Baim Wong Masih Simpan Foto Mantan yang Tak Pernah Terekspos, Paula Verhoeven Ngaku Tak Cemburu, Raffi Ahmad Panas-panasi: Pernah ke Apartemennya

Belum lagi 14 piring semla, menyebabkan Yang Mulia menderita sakit karena makan berlebihan, komplikasi di saluran pencernaannya, dan akhirnya meninggal dunia.

Tidak ada raja yang akan memilih untuk mati dengan cara memalukan seperti itu.

Pada saat dia meninggal, Raja Adolf Frederick telah memerintah kerajaan Nordiknya selama dua dekade.

Selama masa kebebasan Swedia, dia memerintah ketika tidak ada perang dan hak-hak sipil yang membaik, namun juga saat ketika ekonomi mengalami stagnasi.

DikatakanAdolf naik takhta dengan cara yang tidak lazim.

Itumungkin karenapengaruh bibinya, Ratu Elizabeth dari Rusia, setelah kemenangannya dalam Perang Rusia-Swedia (1741-1743).

Baca Juga: Akui Simpan Foto Syur, Nikita Mirzani Masih Simpan Semua HP Bekasnya, Nggak Mau Rugi, Nyai: Kalau Lihat Pakai Bayar, Boleh

Ratu Rusia bernegosiasi untuk mengembalikan sebagian besar Finlandia ke kekuasaan Swedia, serta konsesi perjanjian damai lainnya jika Adolf Frederick dinyatakan sebagai penerus takhta setelah kematian Raja Frederick I dari Swedia, yang terjadi pada 1751.

Bahkan setelah mengambil Mahkota, tampaknya parlemen menikmati lebih banyak kekuatan dan otoritas daripada raja sendiri.

Perjamuan terakhir Raja Adolf Frederick dan mengapa dia makan sampai mati berhubungan dengan pesta perayaan tradisional, yang dikenal sebagai fettisdag (atau Fat Tuesday) di Swedia, sebelum periode prapaskah oleh umat Kristen.

Itu adalah perayaan kenikmatan dalam makanan kaya atau berlemak.

Hidangan utama raja di fettisdag terakhirnya pada 1771 cukup melimpah dan cukup bergizi.

Itu adalah makanan penutup yang diasumsikan telah menghabisinya.

Baca Juga: WA-nya Tak Dibalas-balas Hingga Buatnya Cemas, Wika Salim Langsung Syok Saat Tahu Chacha Eks Trio Macan Meninggal Dunia: Ya Allah Mbaa...

Setelah hidangan pertama semla, roti semla yang direndam dalam susu hangat atau krim, raja meminta 13 lagi.

Secara historis,semla hanya dimakan pada fettisdag dan mungkin itu yang didambakan raja secara rahasia sepanjang tahun.

Atau mungkin karena stres mengemban tugasnya, dia melahap makanan itu dengan begitu garang.

Namun, segera setelah Adolf selesai dengan kebiasaan buruknya, ia juga telah selesai dengan hidupnya.

Makanan berlimpah menyebabkan dia mengalami masalah pencernaan.

Dia meninggal pada hari yang sama.

Ketika dia meninggal, keluarga, teman-teman, dan pelayannya sangat berduka.

Dia, bagaimanapun juga dikenal sebagai raja yang baik hati. (Adrie Saputra)

Editor : Adrie Saputra

Sumber : The Vintage News

Baca Lainnya