Suar.ID - Tagar #BoikotJNE sempat menjadi trending topic di Twitter.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi, memberikan respon.
Menurutnya, JNE merangkul semua golongan.
Akun Twitter @JNE_ID pun mengirimkan sebuah gambar yang bertuliskan jika JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras dan pandangan politik tertentu.
"JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras, dan pandangan politik tertentu," tulisnya akun tersebut.
Dalam keterangan tersebut, JNE juga mengatakan akan terus memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat."Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih," cuit akun @JNE_ID.Mengutip dari Wikipedia, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno.
Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TIKI) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.
Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik.
Dengan jaringan domestiknya TIKI dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik.
JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.