Suar.ID -Perceraian Gisel dan Gading Marten sempat membuat publik heboh.
Bagaimana tidak? Pasangan selebriti ini dikenal selalu menunjukkan keharmonisan keluarganya.
Namun apa mau dikata, akhirnya, Gading Marten dan Gisel resmi bercerai 2019 silam.
Bukan secara mendadak, Gisel dan Gading kompak mengungkapkan bahwa perceraian mereka telahdipikirkan baik-baik.
Keduanya bahkan membeberkan bilakeretakan rumah tangga mereka telah muncul sekitar 1,5 tahun sebelum bercerai.
Meskipun Gisel dan Gading bercerai, keduanya tetap berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang baik terlebih dalam membesarkan anak mereka, Gempita Nora Marten.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Raditya Dika di akun YouTube-nya, Gading membongkar alasan perceraian yang ia pilih adalah jalan terbaik.
Mulanya, Gading diberi pertanyaan oleh Radit mengenai apa arti perceraian.
Gading pun tertawa seolahbingung harus menjawab seperti apa.
Tak lama, Gading mengungkapkan bahwa perceraian itu merupakan pilihan yang terbaik dari yang terburuk.
Ia menjelaskan bahwa sebelum memilih untuk bercerai, pasti sudah ada beberapa pilihan untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga.
Namun, perceraian menjadi pilihan terbaik baginya dan Gisel.
Gading melanjutkan bahwa siapa saja berhak bahagia, ketika dalam menjalin rumah tangga malah membuat mood jelek setiap pulang ke rumah, hal itu malah menyiksa batin.
"Gue cuma pingen bilang, yang harusnya bahagia adalah diri lu sendiri, diri lu harus bahagia, istri lu harus bahagia, oke kita pertahanin rumah tangga kita, mau pulang udah bete, percuma" begitu jelas Gading.
Sehingga, lebih baik merelakan istri bahagia meskipun harus berpisah.
"Misalnya, gua bisa bahagia atau lo lihat istri lo bahagia di luar sana, gua akhirnya merelakan, makanya ada orang bilang, 'gua rela lihat lo bahagia tanpa ada gua' gitu," tambah Gading.
Lalu Radit pun bertanya bagaimana pendapat Gading ketika ada kasus suami istri yang sudah tak cocok, namun masih bertahan demi anak.
Menurut Gading, benar adanya ketika memiliki anak maka akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangga.
Namun, hal itu akan menyiksa batin masing-masing pasangan karena ketidakcocokan yang ada.
"Memang benar, begitu punya anak akan jadi bahan pertimbangan (untuk cerai),"
"Tapi ya itu tadi, ketika membelain anak, entar lu hidup penuh dengan depresi, buat apa? itu yang buat sakit," jelas Gading.
(Pos Kupang)