Harap Diperhatikan Untuk Para Orangtua, Kecanduan Ponsel Semenjak Dikenalkan oleh Orangtuanya saat Usia 2 Tahun, Kini Balita Ini Alami Hal Mengerikan Dan Terancam Buta

Rabu, 09 Desember 2020 | 20:30
Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang

Kecanduan ponsel sejak usia 2 tahun, balita ini mengalami gangguan mata mengerikan.

Suar.ID -Seorang balita perempuan berumur 4 tahun mestimenjalani operasi mata karena kebiasaan buruknya kecanduan bermain ponsel.

Kronologinya dikisahkan oleh sang ayah, Dachar Nuysticker Chuayduang lewatakun Facebook.

Iamengaku melakukan kesalahan fatal saat ia mengenalkan putrinya pada ponsel dan iPad saat masih berusia2 tahun.

Bocah asal Bangkok, Thailand itu ternyata kecanduan main ponsel.

Baca Juga:Mitos Kedutan di Mata Kiri Atas Menurut Islam, Benarkah Pertanda Baik?

Bahkan, ia akan kesal, marah dan menjerit ketika orangtuanya tidak mengizinkannya untuk bermain ponsel.

Agar putrinya tak lagi menjerit dan menangis, akhirnya Dachar membiarkannya menggunakan perangkat seluler.

Terlebih Dachar sibuk bekerja, jadi dia begitu saja memberikan gadget ke balitanya agar tak lagi rewel.

Mirisnya, penglihatan gadis kecil tersebut semakin lama semakin memburuk.

Baca Juga:Di saat Donald Trump Bersembunyi di Bunker, Para Demonstran semakin Beringas di Depan Gedung Putih, Polisi Langsung Bertindak Keras

Setelah melakukan pemeriksaan, ia diharuskan menggunakan kacamata.

Namun, masalahnya tak berhenti disitu karena penglihatannya terus menurun.

Dokter mengatakan dia harus menjalani operasi mata untuk memulihkan penglihatannya, jika tidak matanya bisa buta.

Menurut hasil diagnosis dokter, gadis kecil tersebut menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.

Baca Juga:Sempat Nikah Siri, Kini Telah Resmi di Mata Negara, Zaskia Gotik Ungkap Kabar Gembira, Istri Sirajuddin Itu Tengah Hamil

Jika kondisi ini terus berlangsung, mata anak itu tidak akan bisa pulih.

Penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.

Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara intensif yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.

Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet berisiko besar mengalami mata juling sementara.

Baca Juga:Bikin Geger, Burung Merpati dengan 'Kode Rahasia' Ini Ditangkap Warga karena Dianggap Mata-mata, Ternyata Beginilah Fakta di Baliknya

Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.

Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.

Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.

Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.

Baca Juga:Ngaku Dimaki-maki oleh Orangtua Sendiri, Sarah Kiehl Bercucuran Air Mata Minta Maaf Atas Aksi Viral Lelang Keperawanan

Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.

Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan, yakni gambar yang buram dan jelas.

Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.

Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.

Baca Juga:Catat Baik-baik, Inilah 6 Tanda Wanita sudah tidak Perawan, Bentuk Mata dan Payudara Jadi Sorotan

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.

Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Facebook, Tribunnews

Baca Lainnya