Find Us On Social Media :

Deddy Corbuzier Mendadak Telepon dan Minta Maaf ke Susi Pudjiastuti Usai Undang Sosok Ini ke Podcastnya, Ada Apa ?

By Widy Hastuti Chasanah, Senin, 7 Desember 2020 | 13:42 WIB

Usai bahas soal korupsi lobster bareng sosok ini, Deddy Corbuzier mendadak telepon dan minta maaf ke Susi Pudjiastuti, ada apa ?

Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah

Grid.ID - Mentalis sekaligus presenter, Deddy Corbuzier kini memang aktif mengelola kanal Youtubenya.

Ia pun banyak menyuguhkan konten-konten menarik seputar isu yang sedang hangat.

Tak sendiri, Deddy kerap kali mengundang bintang tamu-bintang tamu ternama untuk diajak berdiskusi.

Mulai dari aktris, politisi, penyanyi, komedian, koki, dll.

Baca Juga: Kini Jadi Nyonya Anggota DPRD, Meggy Wulandari Tak Segan Bantu sang Suami hingga Bela-belain Ikut Lakukan Hal Ini Jelang Pilkada

Seperti baru-baru ini, ia tampak mengundang sosok Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementrian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP), Effendi Gazali.

Namun siapa sangka, buntut dari video itu, Deddy sampai minta maaf hingga menelepon Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Setelah ditelusuri, rupanya hal itu bermula dari diskusi Deddy dan Effendi yang membahas soal ekspor lobster.

Tak hanya itu, dalam video itu Effendi Gazali juga mengajak debat Susi Pudjiastuti untuk menjernihkan perihal ekspor benur atau benih lobster.

Baca Juga: Gajinya Berlipat-lipat Mampu Lampaui Milik Presiden, Sifat Asli Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dibongkar Habis-habisan oleh Seorang Desainer Interior, Begini Reaksi Mengejutkan Sang Sultan saat Disuguhi Air Putih, Netizen : Tampangnya Kelihatan

"Silakan Ibu Susi datang dengan timnya, saya datang dengan 2 PhD saja di bidang lobster ada bayu priambodo PHd dan Ilham PhD," ujar Effendi Gazali saat mengajah debat atau diskusi Susi Pudjiastuti.

Effendi juga tampak mengutip data PPATK terkait pencucian uang karena lobster saat masih dilarang diekspor (era menteri Susi Pudjiastuti) tahun 2019 mencapai Rp 900 miliar.