Suar.ID - Seorang pria ditangkap karena diduga merampok dan membunuh 26 wanita tua antara tahun 2011 sampai 2012.
Polisi Rusia pada Selasa (1/12/2020) mengatakan bahwa mereka telah menangkap pria yang setelah penyelidik melakukan ribuan tes genetik, lapor AFP.
Komite Investigasi, sebuah badan yang menyelidiki kejahatan besar menyatakan bahwa "kerja keras dan sistematis" telah membuat mereka menyimpulkan bahwa tukang kunci bernama Radik Tagirov (38) adalah pembunuh dari para 26 wanita lansia di seluruh Rusia tengah.
"Berdasarkan hasil penelitian forensik dan analisis biologi... ditetapkan bahwa semua tindakan dilakukan oleh satu orang," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa lebih dari 10.000 tes genetik telah dilakukan.
Mereka mengatakan bahwa genotipe dan jejak kaki penyerang serta pola tindakan yang didapat cocok dengan yang ada pada Tagirov.
Menurut penyelidik, Tagirov adalah penduduk kota Kazan, lebih dari 800 kilometer dari timur Moskwa, dan pernah dihukum karena melakukan pencurian pada tahun 2009.
Penyelidik mengatakan Tagirov sedang dalam proses untuk mengaku dan sampel biologis yang mereka peroleh darinya akan menjalani pemeriksaan genetik.
Rusia sejauh ini telah menyaksikan beberapa pembunuh berantai paling produktif di dunia.
Mantan polisi Siberia Mikhail Popkov dihukum karena 78 pembunuhan yang dilakukan antara tahun 1992 dan 2007.
Selama rentang tahun itu, dia memperkosa dan membunuh para korban wanitanya dengan kapak atau palu setelah menawarkan mereka tumpangan larut malam.
Alexander Pichushkin, yang disebut "Pembunuh Papan Catur" dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Moskwa pada tahun 2007 atas 48 pembunuhan.
Sebagian besar pembunuhan itu dilakukannya antara 2002 dan 2006. Dia mengatakan ingin membunuh satu orang untuk masing-masing 64 kotak di papan catur, dan mencoret satu kotak untuk setiap pembunuhan yang dia lakukan.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Beraksi selama Setahun, Tersangka Pelaku Pembunuhan Berantai kepada 26 Lansia Ditangkap Polisi