Suar.ID - Seorang pria yang berprofesi sebagai pembuat peti mati mendadak viral di media sosial.Entah mimpi apa semalam, Josua Hutagalung, warga Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara tersebut mendadak kaya usai mengaku mendapatkan sebongkah batu yang diduganya benda langit (meteor).Melansir Kompas.com, Josua menceritakan pada 1 Agustus lalu sekitar pukul 16.00 WIB, ia sedang bekerja membuat peti mati di kediamannya.
Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Hotman Paris Tiba-tiba Pamer Foto Bareng Nikita Mirzani Dan Habib Rizieq, Ada Apa? Seolah Panas-panasi Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti Pamer Kemesraan Bareng Faisal Harris Dan Anak-anaknyaKondisi cuaca saat itu sedang cerah, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dari atas langit.Tidak berselang lama, Josua dikejutkan dengan suara dentuman keras yang menghantam bagian rumahnya.
Penasaran, ia pun mencari tahu dan memeriksa sekeliling rumahnya.Ia pun terkejut melihat atap rumahnya sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh.Batu yang ia temukan itu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah.
Baca Juga: Dijebloskan ke Penjara, Vanessa Angel Menangis hingga Berikan Pesan Pilu Perpisahan untuk Anaknya: Nanti kalo Gala Buka Mata, Kita udah Main Cilukba lagi yaJosua menggali tanah untuk mengambilnya, dan saat diangkat kondisi batu masih terasa hangat dan sebagian terpecah.Ia menduga batu itu merupakan meteor atau benda langit yang jatuh.Karena secara logika, Josua tidak yakin ada orang yang sengaja melempar batu tersebut dari langit.Apalagi beratnya mencapai 2,2 kilogram.Josua mengatakan, batu yang ditemukannya itu juga memiliki keunikan.Iseng-iseng, Josua mengambil magnet dan menempelkannya ke batu tersebut.Ternyata magnet pun menempel.
Usai kabar tersebut viral, Josua pun menjadi sorotan beberapa media termasuk media luar negeri.Pasalnya, batu yang ditemukannya pada awal Agustus 2020 itu dikabarkan sudah terjual dan dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis, yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.Namun, Josua sendiri tak mengira batu itu terjual dengan harga sedemikian fantastis."Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan seluler.Josua menceritakan, proses transaksi jual beli batu meteornya itu terjadi sekitar tiga pekan setelah batu itu ditemukan dan kabarnya viral di berbagai media.Saat itu, Josua menerima pesan lewat Facebook Messenger dari seorang yang diakuinya bernama Jared Colling, warga negara asing yang tinggal di Bali."Orang bule, iya namanya Jared. Dia yang mengirim pesan lewat Facebook Messenger," ucap Josua.
Josua menerangkan, dalam pesan itu Jared berminat atas batu tersebut dan akan mendatangi Josua di kediamannya. Mulanya Josua ragu, tetapi rupanya benar. Jared datang dan melihat batu tersebut dan langsung membayarnya. "Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua. Menurut laporan Daily Star, Selasa (17/11/2020), meteor itu dibeli seorang kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600 per poundsterling). Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya. Seorang ahli meteorit, Jared Collins, yang berbasis di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.
Baca Juga: Tak Datang di Acara Syukuran 4 Bulanan Nadya, Rizki DA Justru Kepergok Jalan Bareng Seorang Wanita"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip dari Daily Star. "Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."
"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik." Jared membayar dengan harga fantastis tadi, Rp 26 miliar. Setelah melakukan kesepakatan dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.