Suar.ID -Tubuh ternyata bisa protes kalau kita kekurangan vitamin.
Salah satunya adalah "gangguan" kaki gelisah atawa dalam istilah medisnya adalah sindromWillis-Ekbom.
Tapi itu bukan satu-satunya, masih ada 'protes-protes' lainnya.
Pola makan yang kurang seimbang dan bergizi menyebabkan sejumlah penyakit dan kondisi yang menimbulkan gejala yang tidak menyenangkan, melelahkan dan bertepuk sebelah tangan.
Gejala-gejala ini adalah cara tubuh Anda memberi tahu Anda tentang adanya masalah dalam tubuh.
Dan masalah-masalah itu mesti diberi perhatian khusus sebelum menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Mengetahui langsung gejala-gejala ini dapat membantu tubuh Anda mencegah kondisi kesehatan yang tidak diinginkan di masa mendatang.
Berikut ini 7 tanda umum defisiensi vitamin dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya:
1. Retak di sudut mulut atau sariawan
Sariawan, juga dikenal sebagai sariawan biasanya terjadi sebagai akibat dari kekurangan zat besi dan vitamin B dalam tubuh.
Sekitar 28% dari semua pasien yang menderita sariawan menunjukkan kekurangan Riboflavin (Vitamin B2), Thiamin (Vitamin B1) dan Pyridoxine (Vitamin B6).
Lesi di dalam dan di sekitar mulut juga merupakan konsekuensi yang sebagian terkait dengan kekurangan asupan vitamin dan mineral tertentu.
Tindakan korektif: Sumber Thiamin, piridoksin dan riboflavin yang baik termasuk sayuran berdaun hijau, biji-bijian, telur, ikan, daging, unggas, kacang-kacangan, sayuran bertepung dan biji-bijian.
Makanan kaya zat besi termasuk daging, sayuran berdaun hijau tua, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
2. Kuku dan rambut rapuh
Vitamin B7, juga dikenal sebagai Biotin, membantu konversi makanan menjadi energi di dalam tubuh.
Rambut dan kuku yang rapuh adalah salah satu gejala defisiensi Biotin yang paling mencolok dalam tubuh.
Gejala defisiensi biotin lainnya termasuk nyeri otot, kram, kelelahan kronis, kesemutan di tangan dan kaki serta rambut menipis dan pecah.
Kehamilan, obat anti kejang dan penggunaan beberapa antibiotik dalam waktu lama adalah beberapa faktor yang berhubungan dengan resiko tinggi kekurangan biotin dalam tubuh.
Tindakan korektif: Beberapa makanan yang membantu mengembalikan kadar biotin dalam tubuh antara lain ikan, daging, telur, produk susu, unggas, kuning telur, ubi jalar, biji-bijian, brokoli, kembang kol, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian dan pisang.
3. Ketombe dan bercak bersisik
Ketombe dan Dermatitis Seboroik adalah kondisi kulit yang terkait dengan area penghasil minyak di tubuh, yang keduanya menyebabkan kulit mengelupas dan gatal.
Sementara Dermatitis Seboroik umumnya menyerang ketiak, selangkangan, wajah dan dada bagian atas, Ketombe terbatas pada kulit kepala.
Meskipun kedua kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, namun kekurangan vitamin adalah salah satu penyebab utama gangguan kulit ini.
Kadar Riboflavin (Vitamin B2), Niacin (Vitamin B3), Pyridoxine (Vitamin B6) dan Zinc yang lebih rendah secara intrinsik dikaitkan dengan gangguan kulit ini, melansir dari apolloclinic.
Tindakan korektif: Makanan laut, kacang-kacangan, produk susu, biji-bijian dan daging merupakan sumber seng yang kaya.
Biji-bijian utuh, ikan, jeroan, produk susu, kacang-kacangan, polong-polongan, unggas, sayuran hijau, dan biji-bijian adalah sumber piridoksin, riboflavin, dan niasin yang baik.
4. Gusi berdarah
Pola makan yang kekurangan vitamin C dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan gusi berdarah.
Kekurangan vitamin C yang berkepanjangan dalam tubuh manusia juga dapat menyebabkan kehilangan gigi dalam kasus terburuk.
Akibat serius lainnya dari kekurangan vitamin C adalah kondisi yang disebut penyakit kudis, yaitu gangguan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, juga menyebabkan melemahnya tulang dan otot dalam tubuh.
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi Vitamin C sendiri, yang berarti perlu mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C untuk mencegah kekurangan vitamin pada tubuh seseorang.
Tindakan korektif: Tingkatkan asupan Vitamin C Anda dengan mengonsumsi makanan yang mencakup minimal 2 buah buah dan 3 hingga 4 porsi sayuran setiap hari.
5. Sindrom kaki gelisah
Juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom, sindrom kaki gelisah adalah suatu kondisi saraf yang menyebabkan sensasi tidak nyaman dan tidak menyenangkan di kaki serta dorongan yang tak tertahankan untuk terus menggerakkan kaki.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, wanita dua kali lebih mungkin terkena sindrom kaki gelisah dibandingkan pria.
Penyebab dari sindrom kaki gelisah telah dikaitkan dengan simpanan zat besi yang rendah dalam darah seseorang.
Tindakan korektif: Meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi seperti unggas, daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau tua dan polong-polongan dapat meredakan Sindroma Kaki Gelisah.
6. Rambut rontok
Rambut rontok adalah gejala umum kekurangan vitamin lainnya. Faktanya, hampir 50% pria dan wanita mengalami kerontokan rambut pada usia 50 tahun.
Namun, kerontokan rambut dini adalah kondisi yang umumnya dikaitkan dengan kekurangan vitamin dalam tubuh.
Untuk memperlambat kerontokan rambut di usia paruh baya, serta untuk membendung rambut rontok karena kekurangan vitamin, diet yang kaya akan nutrisi.
Vitamin dan nutrisi berikut mungkin terbukti bermanfaat:
Niacin (Vitamin B3)
Niacin adalah Vitamin yang penting bagi tubuh agar rambut tetap sehat.
Salah satu gejala kekurangan vitamin B3 adalah kondisi yang dikenal sebagai Alopecia, yaitu suatu kondisi di mana rambut rontok di beberapa bagian kecil.
Biotin (Vitamin B7)
Biotin adalah bentuk lain dari Vitamin B, kekurangannya menyebabkan rambut rontok.
Besi
Besi terlibat dalam pembentukan DNA, termasuk yang ada di folikel rambut.
Kekurangan zat besi dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan rambut rontok atau berhenti tumbuh dari folikel rambut.
Seng
Sintesis protein dan pembelahan sel adalah dua proses yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
Kedua proses ini membutuhkan simpanan seng yang cukup dalam tubuh, kekurangannya dapat menyebabkan rambut rontok.
Tindakan korektif: Telur, kacang-kacangan, ikan dan daging adalah sumber seng dan zat besi yang baik.
Kuning telur dan daging organ kaya akan biotin, sedangkan daging, susu, ikan, kacang-kacangan dan polong-polongan adalah makanan yang kaya niasin.
7. Pertumbuhan putih pada mata dan penglihatan malam yang buruk
Kadar vitamin A yang lebih rendah telah dikaitkan dengan rabun senja, yang merupakan kondisi yang menyebabkan penurunan penglihatan seseorang dalam cahaya redup atau kegelapan.
Bintik pertumbuhan putih pada mata yang terjadi di bagian putih mata, juga disebut sebagai bintik Bitot, juga disebabkan karena kekurangan Vitamin A.
Tindakan korektif: Daging organ, ikan, telur, sayuran berwarna kuning dan oranye serta sayuran berdaun hijau adalah sumber kaya Vitamin A, yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi bintik Bitot serta untuk mengobati rabun senja. (ktw)
Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari