Suar.ID - Seorang pengantin di Rusia menyiksa sang istri hingga tewas di pesta pernikahan mereka, di mana diyakini cemburu jadi penyebabnya.
Stepan Dolgikh langsung ditahan atas kejahatan yang dilakukan terhadap istrinya, Oksana Poludentseva, di hari bahagia mereka di desa Siberia Prokudskoye.
Poludentseva pertama kali mengenal Dolgikh ketika dia dipenjara, di mana perempuan 36 tahun itu yakin bisa mengubahnya jadi lebih baik.
Saksi mata mengungkapkan, penyiksaan itu terjadi ketika si pengantin pria menjadi "cemburu" atas salah satu tamu di pesta pernikahan mereka yang penuh alkohol.
Media Rusia memberitakan seperti dilansir Daily Mail Senin (5/10/2020), pria 33 tahun itu menuding si istri sudah "bertindak dengan tidak benar".
Kepala penyidik Kirill Petrushin kepada kantor berita NGS mengatakan, Dolgikh mulai memukul dan menendang Poludentseva di depan rumah.
"Dia terus menyerangnya saat sudah di dalam. Dia menjambak rambut dan kepalanya. Di mana pelaku terus menyerang istrinya," papar Petrushin.
Ketika Poludentseva dilaporkan mulai menunjukkan tanda-tanda tidak bernapas, Dolgikh segera membawanya dan melemparkannya ke jurang.
Tamu yang lain terlalu takut untuk mencegah perkelahian mereka.
Karena itu, mereka melapor ke polisi yang bergerak meringkus pelaku.
Petrushin berujar, Dolgikh yang ditahan mengakui pembunuhan yang dia lakukan, di mana dia berada dalam penjagaan Garda Nasional Rusia.
Pria itu dilaporkan bakal berada dalam penahanan selama dua bulan, dengan penyelidikan pembunuhan tersebut masih dilangsungkan.
"Dia menyiksanya dalam waktu lama di depan para saksi, di mana dia juga memukul organ vitalnya. Di bagian tubuh atas dan kepala," jelas Petrushin.
Penyidik menerangkan, Dolgikh diyakini berada dalam pengaruh alkohol ketika dia cemburu pada salah satu tamu, dan menganggap istrinya berperilaku tak pantas.
Dolgikh disebut sebelumnya dipenjara atas tuduhan pembunuhan dan perampokan.
Namun Poludentseva yakin dia bisa memperbaikinya.
"Mendiang tahu catatan kriminalnya. Tapi, dia tidak tahu bahwa orang mabuk dan marah, pria seperti ini bisa melakukan kejahatan serius," papar Petrushin.