Suar.ID -Seorang siswi kelas 2 SMP pamit ke ibunya mau bikin konten YouTube, tapi yang terjadi dia malah open BO.
Gadis yang mestinya sedang asyik-asyiknya belajar itu malah jual diri ke pria hidung belang.
Kejadian ini terjadi di Tangerang Selatan, Banten.
Hati STN (38) hancur tatkala mendatangi kantor Satpol PP dan mendapati putrinya yang masih SMP kejaring razia.
Parahnya siswi SMP ini ternyata terjaring operasi lantaran menjadi PSK di sebuah hotel di Tangerang Selatan.
STN pun nyaris pingsan saat petugas memperlihatkan bukti alat kontrasepsi yang ditemukan saat merazia putrinya.
Kepada petugas STN mengaku tak tahu jika selama ini putrinya yang masih duduk di kelas 2 SMP nekat jual diri kepada pria hidung belang.
"Sumpah dia bilangnya mau buat konten youtube sama temen - temennya," kata STN, dilaporkan Tribun Styel, Minggu (4/10) kemarin.
"Sayaenggak tau kalau dia jual diri."
Tangis kekecewaan STN pun pecah di hadapan para petugas yang merazia putrinya.
Kendati hidupnya memang sedang kesusahan, namun STN mengaku tak rela putrinya mencari uang dengan menjadi seorang PSK.
Dengan berurai air mata STN menyesalkan tingkah anak perempuannya tersebut.
"Kamu kenapa? Sudah kamu sekolah aja biar mama yang cari biaya. Ade, mama enggak ikhlas dunia akhirat kalau kamu dapat uang dari jual diri," katanya lagi.
"Biarin mama aja yang capek."
Bahkan STN sempat jatuh pingsan saat petugas menunjukan barang bukti beberapa alat kontrasepsi yang didapati dari tas putrinya tersebut.
"Ade, papah pasti liat apa yang ade perbuat. Kasian papah ade," kata STN tampak tubuhnya lunglai.
Berbeda dengan STN, AF kakak kandung dari salah satu PSK yang saat itu juga turut diamankan mengaku telah mengetahui pekerjaan adik bungsunya tersebut.
Bahkan AF menyebut sudah berkali-kali menasehati adik bungsunya yang masih berumur 16 tahun ini akan tetapi tidak diindahkan.
"Saya capek ngurus ini anak. Sudah aja saya sekolahin malahan enggak masuk-masuk," ungkap AF.
"Giliran saya enggak bolehin keluar dia ngamuk-ngamuk sampai jedotin pala ketembok, saya sudah bingung ngurus ini anak."
Meski demikian, AF meminta kepada petugas untuk memberikan kesempatan agar adik bungsunya tersebut untuk dilakukan pembinaan oleh keluarga.
"Saya malu Pak. Saya mohon untuk kali ini, habis ini saya bakal kirim dia ke pesantren daripada kayak gini terus," tuturnya.
Ghufron Falfeli selaku Kepala Bidang Gakumda Satpol PP Kota Tangerang menjelaskan dalam operasi penegakan Perda 7/8 tahun 2005 pihaknya mendapat 7 orang terduga PSK dan 3 pasangan bukan suami istri.
Dalam melancarkan aksinya para terduga PSK tersebut memanfaatkan aplikasi pesan singkat jejaring sosial MiChat.
"Berdasarkan keterangan yang kami gali, awalnya mereka tidak mengenal satu sama lainnya," kata Ghufron.
"Namun karena sering menginap di hotel tersebut mereka membuat semacam komunitas."
Bahkan, ketujuh orang terduga PSK tersebut secara swadaya menyewa tiga kamar sekaligus untuk memuluskan aksinya.
"Dua kamar mereka pakai untuk melayani tamu. Satu kamar mereka pakai untuk berkumpul dan mereka patungan untuk membayar tiga kamar itu," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, ketujuh orang terduga PSK tersebut dikembalikan kepada orangtua untuk dilakukan pembinaan.
"Karena masih di bawah umur kami minta kepada keluarga untuk menjemputnya," papar Ghufron.
"Dan dibuatkan pernyataan kesanggupan untuk melakukan pembinaan terhadap anak - anak tersebut."