Suar.ID -Salah satu mitos yang masih dipercaya masyarakat Indonesia adalah mitos suara tokek.
Apakah suara tokek itu genap, atau ganjil?
Kita tahu, Indonesia merupakan negara dengan berbagai jenis kebudayaan.
Karena beragamnya kebudayaan ini, banyak pula mitos yang berkembang di setiap daerah.
Mitos ini biasanya disebarkan melalui mulut ke mulut ataupun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Meski begitu hingga kini masih banyak orang yang mempercayai mitos ini.
Salah satunya adalah mitos mengenai suara tokek.
Menurut orang Jawa kuno sendiri, tokek ini sering kali dihubungkan dengan dunia mistis.
Mitos yang beredar di masyarakat, keberadaan tokek sendiri di suatu tempat merupakan sebuah pertanda jika ada mahkluk halus di tempat itu.
Ada pula yang mengaitkan dengan pertanda kemunculan mahkluk halus lainnya.
Hampir mirip dengan keberadaan tokek, suara tokek sendiri juga bisa menjadi pertanda.
Namun hal ini tergantung dari perhitungan ganjil genap suara tokek ini sendiri.
Arti Suara Tokek Menurut Primbon Jawa
Dilansir dari berbagai sumber, dalam Primbon Jawa jika jumlah suara tokek ganjil, maka memiliki arti buruk:- Dipercaya tempat tersebut terdapat mahkluk halus yang menempatinya.
- Arti lain yaitu hal ini merupakan sebuah pertanda datangnya hal buruk bagi yang mendengarkan.
Sedangkan kalau berjumlah genap, maka malah sebuah pertanda baik.
- Akan ada hal baik terjadi di tempat itu.
- Bagi yang mendengarkan akan terjadi sesuatu yang baik pada Anda.
Mitos suara tokek di Bali
Bagi orang Bali mitos suara tokek ini memiliki arti yang sedikit berbeda dari mitos yang ada di Jawa.Kalau suara tokek ini ganjil maka artinya malah pertanda baik.
Sedangkan kalau suara tokek ini genap, maka artinya malah buruk.
Berikut ini beberapa arti lengkapnya:
- Berbunyi 1 kali, Sida Karya artinya sukses dalam pekerjaan.
- Berbunyi 2 kali, Nemu Asih artinya saling mengasihi.
- Berbunyi 3 kali, Suwung Kepanggih artinya menemui kesepian.
- Berbunyi 4 kali, Menemuredut artinya saling mendapatkan kesusahan.
- Berbunyi 5 kali, Sangging Suka artinya mendapatkan kebahagiaan.
- Berbunyi 6 kali, Sengkala Gering artinya malapetaka.
- Berbunyi 7 kali, Nemu Ayu artinya mendapatkan kebaikan.
- Berbunyi 8 kali, Ala Gering artinya mendapatkan keburukan.
- Berbunyi 9 kali, Sengsara Bara artinya sengsara yang tidak berkesudahan.
- Berbunyi 10 kali, Wiryaguna artinya menjadi sangat berguna.
- Berbunyi 11 kali, Kirang Sekaya artinya kekurangan harta.
- Berbunyi 12 kali, Meweh Kepanggih artinya bertemu kesusahan.
- Berbunyi 13 kali, Laba Bhukti artinya mendapatkan keuntungan.
- Berbunyi 14 kali, Setata Uyut artinya selalu ribut.
- Berbunyi 15 kali, Ala Dahat artinya buruk sekali.