Tak Mengerjakan PR Berujung Meregang Nyawa, Siswa Meninggal Usai Dipaksa Lakukan Ini sebagai Hukuman oleh Gurunya Tidur dan Tak Bangun Lagi

Kamis, 10 September 2020 | 15:00
Freepik

Ilustrasi jenazah.

Suar.ID -Pekerjaan rumah alias PR menjadi kewajiban untuk dikerjakan oleh para siswa.

Dan terkadang hukuman menanti bagi siswa yang tak mengerjakan PR-nya.

Sayangnya, hukuman karena tak mengerjakan PR justru berujung maut bagi seorang siswa di Thailand.

Bocah berusia 13 tahun diganjar hukuman oleh gurunya lantaran tak mengumpulkan PR.

Baca Juga: Gara-Gara Raket Listrik, Pria Tua Tak Sengaja Ledakkan Dapur dan Sebagian Atap Rumahnya Ikut Hancur, Kok Bisa?

Pixabay/anaterate

Ilustrasi mengerjakan PR

Hukuman yang diberikan sang guru berupa hukuman fisik, yakni squat jump sebanyak 100 kali.

Nahas, hukuman tersebut memperparah kondisi sang siswa yang memang sejak awal sudah lemah.

Baca Juga: Viral Video Seorang Janda Cantik Beranak Satu Cari Jodoh Lewat TikTok, Gak Mesti Kaya dan Tampan, Cuma ini Syaratnya...

Melansir The Nation, menurut keterangan pamannya, bocah itu sebenarnya baru keluar dari rumah sakit.

Keponakannya itu sakit sejak 31 Agustus dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit pada Rabu 2 September.

Hari Kamis berikutnya, ia telah kembali masuk sekolah.

Di hari nahas itu ia tak mengerjakan PR dan berujung gurunya memberi hukuman.

Baca Juga: Nyaris Ditelantarkan karena Wajahnya Bak 'Itik Buruk Rupa', Penampilan Bayi Ini Berubah jadi 'Angsa' Rupawan, Bikin Siapa pun Gemas

Sang guru memaksanya melakukan squat meski siswanya itu masih belum sembuh.

Hari Jumat atau keesokan harinya, siswa tersebut kembali drop.

Ia pun harus berbaring di tempat tidur.

Malang, siswa tersebut tak membuka matanya lagi.

Dokter meyakini dia mungkin meninggal dalam tidurnya sekitar pukul 3 pagi, diakibatkan kerusakan jantung.

Pihak sekolah akhirnya menghubungi keluarga tersebut pada Selasa (8 September) dan menjelaskan insiden yang terjadi.

Baca Juga: Biasa Tampil dengan Riasan Tebal, Siapa Sangka Wajah Limbad Tanpa Make Up Banjir Pujian karena Ketampanannya!

Pihak sekolah meminta maaf dan bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Meski keluarga bocah itu marah, mereka ingin kasus ini menjadi contoh bagi guru yang tidak berpikir sebelum menghukum siswanya.

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber The Nation