Suar.ID - Seorangwanita mengungkapkan rasa jijiknya pada tumpukan sampah di taman tetangganya yang menyebabkan serangan tikus di daerah tersebut.
Kim Blagden (48), mengatakan sampah di taman tetangga telah menjadi masalah sejak April 2018, tetapi sejak itu, sampah malah semakin parah karena dipenuhi tikus.
Pada satu titik, dia bahkan dipaksa untuk "menyingkirkan tikus mati" dari kebunnya sendiri.
Wanita yang tinggal di Bestwood Village, Nottinghamshire, mengatakan bahwa dia telah mencoba menghubungi petugas perumahan di perusahaan Derwent Living.
Baca Juga: Mengurangi Sampah Plastik dengan Semangat Kolaborasi Menuju Kehidupan Lestari
Dia berharap agar petugas bisa menyingkirkan sampah-sampah tersebut, namun upayanya"tidak berhasil".
"Ini dimulai dua tahun lalu", katanya kepada Nottinghamshire Live.
"Ketika putra saya, yang berusia 28 tahun sedang keluar untuk merokok di kebun, saya kaget ada seekor tikus berlari melewati kakinya."
"Saya melaporkannya ke Derwent dan yang mereka lakukan hanyalah menulis surat."
"Keadaan semakin buruk karena tikus sekarang sudah berada di properti saya."
"Senin lalu saya bahkan mendengar ada tikus di loteng saya."
"Saya tinggal di rumah dengan tiga lantai, jadi itu menunjukkan seberapa jauhtikus bisa pergi."
Kim mengatakan dia telah dipaksa untuk menangani masalah dengan tangannya sendiri karena dia tidak mendapatkan bantuan apa pun.
Diamulai memeriksa sampah di taman tetangga untuk "menyingkirkan puing-puing" yang merembes ke propertinya sendiri.
Saat itulah dia menyadari bahwa masalahnya lebih buruk dari yang dia kira.
"Saya melihattiga ekor tikus yang tertarik dengan kasur tua dan sampah rumah tangga yang mengeluarkan bau tak sedap,” tambahnya.
"Saya bahkan harus menyingkirkan tikus mati yang jatuh melalui pagar - begitulah gambaran buruknya."
Kim telah mencoba untuk membuatperusahaan Derwent Living membuang sampah selama, tapi mereka malah meneruskan ke Dewan Distrik Ashfield.
"Sepertinya yang mereka lakukan hanya mengirim surat dan tidak melakukan tindakan apapun", ujarnya.
"Mereka bilang saya perlu menghubungi tim lingkungan Dewan Distrik Ashfield karena mereka pikir itu tanggung jawab dewan."
"Tapi properti itu dikelola oleh Derwent, jadi itu tugas mereka."
"Ini harus digolongkan sebagai keadaan darurat karena kita hanya terdiri dari lima rumah dan itu mempengaruhi kita semua."
Seorang juru bicara Derwent Living membenarkan bahwa pihaknya berencana untuk membuang sampah minggu depan dan mengatakan bahwa properti tersebut saat ini kosong.
Adem Mahmoud, manajer layanan sewa di Derwent Living, mengatakan, "Kami telah bekerja sama dengan Dewan Distrik Ashfield untuk menyelesaikan masalah di Millbank Place dan kami telah mengatur agar sampah dibersihkan pada hari Senin (24/8/2020).
"Setelah sampah dibersihkan, pekerjaan pengendalian hama akan dilakukan." (Adrie P. Saputra/Suar.ID)