Sehari Bisa Layani 8 Tamu Bahkan Ada yang Seusia Almarhum Ayahnya, Hasilnya untuk Beli Obat Sang Ibu, Curhat Pilu Dinda Pun Viral

Jumat, 21 Agustus 2020 | 19:00
Istimewa

Satpol PP Kota Tangerang mengamankan tujuh wanita yang diduga berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK)

Suar.ID -Mencari pekerjaan yang halal memanglah tak semudah membalik telapak tangan.

Terlebih di era pandemi seperti sekarang ini.

Karena hal ini tak jarang membuat seseorang terpaksa terjun ke dunia gelap.

Seperti yang dialami oleh seorang wanita bernama Dinda ini.

Baca Juga: Ingin Jual Rumah Sambil Mendapat Pendamping Hidup, Inilah Kisah Novi Janda Muda 2 Anak yang Jual Rumahnya Sambil Mencari Suami, Kini Dapat Tawaran dari Singapura Hingga Belanda

Dinda memutuskan menjadi pekerja seks komersial (PSK) demi menyambung hidup dan membeli obat untuk ibunya.

Malangnya Dinda bahkan kuat melayani 8 tamu per hari yang usia pelanggannya seumuran dengan almarhum ayahnya.

Hal ini diceritakan Dinda saat terjaring di apartemen kawasan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Selama bekerja sebagai PSK di apartemen tersebut, Dinda (19) mampu melayani hingga 8 pria dalam sehari.

Baca Juga: Ingin Punya Pacar, Gadis Jepang Berwajah Cantik ini Siapkan Gaji Sebesar Rp 55 Juta Bagi Orang yang Mau Jadi Belahan Hatinya, Begini Syarat yang Diberikan

Hari itu Dinda dibooking oleh Dafa.

Dafa tak lain adalah Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghusfron Falfeli.

Bukannya melayani, kini Dinda terjaring Satpol PP Kota Tangerang.

Dinda mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.

Baca Juga: Sudah Penangguhan Penahanannya Ditolak, kini Jerinx Diberikan Sindiran Pedas oleh Gubernur Bali hingga Bongkar Masa Lalu Mereka Berdua: Jadi Orang Gentle aja, Baru Ditahan ternyata Cengeng!

Awalnya Dinda bukan bekerja sebagai PSK.

tribunnews.com

Ilustrasi prostitusi online.

Dinda tadinya bekerja sebagai admin yang bertugas melakukan transaksi via aplikasi, lalu meneruskan pesanan ke penyedia layanan esek-esek.

Namun lama kelamaan Dinda tergiur dengan uang yang didapat dari menjual diri.

Dinda mengatakan setiap harinya ia bisa mengantongi Rp 1 juta.

Baca Juga: Tak Kuat Melihat Tangan Nurul Qomar Diborgol, Derry Empat Sekawan: Dia bukan Penjahat yang Korupsi Uang Negara!

"Paling banyak Rp 2,5 juta," kata Dinda dikutip dari Tribun Jakarta.

Sudah dua bulan Dinda menjalani pekerjaan ini.

Untuk sekali kencan, Dinda memasang tarif Rp 1,5 juta lewat aplikasi MiChat.

"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya. Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.

Baca Juga: Tak Terima jadi Bulan-bulanan Netizen usai Video tak Pantasnya Viral, Keluarga Adhisty Zara Ngamuk, Sang Kakak: Lo udah Ngancurin Mental Adek Gue, Ga akan Pernah bisa Gue Terima!

Pekerjaan ini membuat Dinda juga merasakan sakit pada organ intimnya.

Meski begitu, Dinda tak kapok.

Ia justru mengakali rasa sakit tersebut menggunakan minuman beralkohol.

Dinda juga menceritakan kebanyakan tamunya pria yang seumuran dengan almarhum ayahnya.

Baca Juga: Makin Panas, Calon menantu Iis Dahlia ini Langsung Kena Semprot Nikita Mirzani Gara-gara Postingannya di Instagram: Lo Kaku Banget Kaya Kanebo!

"Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.

Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya. Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan.

"Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.

Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah.

Baca Juga: Hasil Analisa Pakar Mikro Ekspresi terkait Kedekatan Rizky Billar dan Lesty Kejora Bikin Melongo, Kirdi Putra: Drama...

"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.

Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.

"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik," bebernya.

Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3-5 juta.

Baca Juga: Adik Atta, Thariq Halilintar Keceplosan Sindir Aurel Hermansyah, Kelabakan Takut Calon Kakak Ipar Salah Paham: Maksudnya Bukan Gitu Kak, Aku Bisa Jelasin

"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari - hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda.

Menyamar pelanggan

Bisnis prostitusi di apartemen ini berhasil terbongkar setelah pejabat Satpol PP Kota Tangerang menyamar sebagai pelanggan.

Mengutip dari Tribun Jakarta, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.

Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.

Baca Juga: Ragukan Kedekatan Rizky Billar dan Lesty Kejora, Soroti Gerak-Gerik Spontan Sang Penyanyi, Pakar Ekspresi: Belum Sedekat Itu

"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita, kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.

"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.

Pindah tower

Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.

WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA

Satpol PP Kota Tangerang merazia pekerja seks komersial di hotel melati, Rabu (20/11/2019).

Modus tersebut dilakukan guna mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.

Baca Juga: Perlahan Hartanya Habis Terjual, Indah Sari Beberkan Kondisi Saipul Jamil yang Masih Mendekam di Penjara, Diabaikan Keluarga?

"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan. Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.

Ia pun mengaku sistem pengamanan tersebut diduga sudah menjadi bagian dalam praktik prostitusi online di Kota Tangerang.

Ghufron mengatakan butuh waktu beberapa hari untuk dapat menguak dan membongkar bisnis lendir tersebut.

"Jadi beberapa hari ke belakang kita sudah melakukan observasi lapangan, dan kami telah memetakan cara kerja dari PSK tersebut," ucap Ghufron.

Baca Juga: Mutia Ayu Rilis Lagu 'Itu Saja' Sebagai Kado Pernikahannya dengan Mendiang Glen Fedly, Ungkap Kerinduannya Pada Almarhum: Kangen Kamu, Itu Saja...

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul "VIRAL Curhat Pilu Dinda Sehari Kuat Layani 8 Tamu Seusia Alm Ayahnya, Hasil Uang untuk Beli Obat Ibu".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya