Pimpinan KPK Mantap Laporkan Mumtaz Rais: Tak Ada Maaf-memaafkan antara Saya dan Putra Amien Rais, Dia Sebut Pahlawan Kesiangan
Suar.ID -Cekcok antara putra Amien Rais, Mumtaz Rais, dan pimpinan KPK Nawawi Pomolango di kabin pesawat Garuda Indonesia semakin merucing.
Nawawi bahkan sudah lapor ke polisi dan bilang tidak ada maaf-maafan untuk pria kelahiran Yogyakarta itu.
Sabtu (15/8) Nawawi Pomolango angkat bicara terkait cekcok dirinya dengan putra Amien Rais, Mumtaz Rais di dalam pesawat Garuda Indonesia, Rabu (13/8).
Cekcok ini sendiri berujung ke proses hukum.
Nawawi menjelaskan, dirinya menjadi salah satu penumpang pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta dengan nomor kursi 6 K dan Mumtaz duduk kursi nomor 6 A.
"Tidak ada orang lain lagi di barisan kursi tersebut," ucap Nawawi kepada awak media, Jakarta, Sabtu (15/8).
Menurutnya, saat pesawat sudah mendarat di Bandara Makassar dan melakukan pengisian bahan bakar, Mumtaz melakukan komunikasi dengan telepon genggamnya.
"Cara yang bersangkutan berkomunikasi dengan suara yang keras telah sangat menganggu hak kenyamanan yang seharusnya saya peroleh sebagai sesama penumpang," papar Nawawi.
Perilaku Mumtaz yang berkomunikasi telepon di dalam pesawat, kata Nawawi, telah ditegur berulang kali oleh awak kabin agar berhenti menelpon.
Tapi alih-alih berhenti, Mumtaz Rais tidak peduli.
"Saya ikut mengingatkan," kata Nawawi.
"Kalimat awal yang saya ucapkan untuk ikut mengingatkan yang bersangkutan hanyalah 'Mas tolong dipatuhi aja aturannya'."
Nawawi juga menambahkan, tidak pernah ada acara maaf-memaafkan antara dirinya dan Mumtaz Rais.
"Bahkan yang bersangkutan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, masih terus mengucapkan kata 'pahlawan kesiangan'," sambung Nawawi.
Setelah Mumtaz tidak terima diperingatkan dan terus berkata pahlawan kesiangan, Nawawi menyampaikan kepada politikus PAN itu akan meneruskan persoalan di dalam pesawat ke pihak berwenang di bandara.
"Jadi yang bersangkutan sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut," ujar Nawawi.
"Ada pihak lain yang merupakan teman bersangkutan, yang saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf."
Tapi, tambah Nawawi, yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apa pun.