Suar.ID - Dengan sektor pariwisata yang sangat menurun di tengah pandemi, seorang operator kereta api di Jepang kini harus berjuang untuk menghindari kebangkrutan.
Dia melakukan hal yang cuku unik, yaitu dengan menjual batu kaleng.
Didirikan pada tahun 1923, perusahaan Kereta Listrik Choshi, di Prefektur Chiba, Jepang, harus mengatasi kesulitan beberapa kali selama 97 tahun sejarahnya.
Akan tetapi situasinya tidak pernah lebih buruk daripada sekarang.
Operator kereta api mengandalkan pariwisata untuk mendukung operasinya, tetapi dengan virus Corona baru yang mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, bisnis tidak pernah seburuk ini.
Pihak manajemen pun harus menemukan cara alternatif untuk menghasilkan pendapatan.
Di antaranya, memulai saluran YouTube dan menjual batu kaleng, meskipun aneh, ini terbukti sangat sukses!
Baca Juga: Hari Ini 75 Tahun Lalu Bom Atom Meratakan Kota Hiroshima di Jepang
Channel YouTube Choshi Electrictelah ada selama lebih dari 4 tahun, tetapi baru-baru ini mulai menarik perhatian.
Itu karena manajemen memutuskan untuk menciptakan konten yang lucu dan menghibur.
Videoberjudul"Tepat sebelum Kebangkrutan" atau "Kondisi Sebenarnya dari Perusahaan yang Bangkrut" telah dilihat puluhan bahkan ratusan ribu kali, sedangkan video lama hanya mendapatkan ratusan atau ribuan penayangan.
Semuanya dimulai dengan pengumuman produk baru dan asli yang tersedia di toko online Kereta Listrik Choshi - batu kaleng dari rel kereta api perusahaan.
Dipamerkan oleh seorang karyawan wanita di bawah pengawasan manajer, batu-batu itu dipasarkan sebagai pemberat kertas yang bagus, barang koleksi untuk penggemar kereta api, atau senjata untuk melawan pencuri.
Penyajiannya lucu, dan karyawan Kereta Listrik Choshi hampir tidak bisa menahan tawanya saat memamerkan batu kaleng.
Baca Juga: 15 Fakta Unik dari Jepang: Salah Satunya Memiliki 'Hutan Bunuh Diri'
Batu-batu tersebut benar-benar tersedia di toko online Kereta Listrik Choshi, dengan harga 1.650 yen (sekitar Rp 227 ribu) dan mereka telah menjadi barang terlaris dari perusahaan.
Menurut keterangan dari toko, batu-batu tersebut dikumpulkan dari rel kereta yang dioperasikan oleh Choshi Electric.
Bati-batu itu kemudian dicuci dan dipoles sebelum dikemas dalam kaleng logam.
Jumlah batu per kaleng dapat bervariasi sesuai dengan ukuran batuan tersebut.
Selain batu, Choshi Electric juga menjual hal unik lain yang mungkin menarik bagi penggemar kereta.
Antara lain seperti irisan rel kereta hingga paku rel kereta.
Tapi ternyata batu kaleng yangpaling banyak diminati.
Ini bukan pertama kalinya orang menghasilkan uang dari menjual barang yang tidak berguna.
Gary Ross Dahl menghasilkan jutaan dengan menjual batu sebagai hewan peliharaan dan orang di belakang Potato Parcel menghasilkan 10.000 dolar (Rp 147 juta) per bulan dengan mengirim pesan tentang kentang.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)