Dianggap Gila, Pria Ini Tempel Rumahnya dengan 10.000 Piring Porselen, Alasan di Baliknya Bikin Melongo!

Rabu, 05 Agustus 2020 | 16:00
vietnamnet.vn

Nguien Van Truong dan koleksi piring porselennya.

Suar.ID - Seorang pria Vietnam yang terobsesi dengan porselen tradisional dan barang antik telah menghabiskan 25 tahun terakhir dalam hidupnya untuk melakukan hal yang tidak biasa.

Dia dengan tekun mendekorasi rumahnya dengan hampir 10.000 mangkuk porselen, piring, dan guci.

Nguien Van Truong pertama kali jatuh cinta pada barang-barang porselen pada tahun 1986, setahun setelah dia keluar dari tentara dan kembali ke desa asalnya, Kieu Son, di Provinsi Vinh Phuc, Vietnam.

Baca Juga: Ingin Beli Mobil Antik Ini untuk Modal Nikah, Atta Halilintar Kena 'Semprot' Calon Ibu Mertua Gara-gara Ini: Bunda Mah Uang Tinggal Keluar Doang

Dia mencari nafkah sebagai tukang kayu.

Pada suatu waktu, dia mendapat kesempatan untuk melukis meja dan kursi dari seorang kolektor barang antik lokal.

Sang kolektor itulah yang pertama kali memperkenalkanNguien pada keindahan porselen tradisional.

Baca Juga: Rumah Tangganya dengan Mantan Pesepakbola hancur Berantakan, Artis Ini Nekat Banting Setir Bekerja di Dunia Malam Supaya Dapur Tetap Ngebul: Aku di Posisi Perempuan yang Tertindas

Nguien sangat terkesan sehingga dia juga memutuskan untuk menjadi seorang kolektor barang antik.

Dia menjelajahi seluruh provinsi utara Vietnam untuk mencari benda-benda porselen tradisional.

Nguien menghabiskan semua uangnya untuk berusaha mendapatkan sebanyak mungkinbarang antik.

vietnamnet.vn

Nguien Van Truong

Obsesi Nguien dengan porselen sulit diterima, bahkan oleh keluarganya, terutama karena ia akan menghabiskan setiapuang terakhir yang ia miliki untuk barang-barang itu.

Dia bahkan harus utang kepada tetangga, kerabat, dan teman untuk membeli barang antik.

Bahkan istrinya sempat menulasi utangnya yang berjumlah Rp 18 juta tahun lalu.

Tak heran obsesinya membuat banyak orang menganggapnya "gila".

Nguien berkeliling negeri, mengunjungi setiap tempat di mana dia mendengar bahwa orang-orang menjual piring-piring porselen.

Diamembawa barang-barang di ranselnya selama berminggu-minggu, kadang-kadang berbulan-bulan.

Baca Juga: Jengkel Suami Diam-Diam Beli Mobil Rp 1 M, Sang Istri Denny Cagur 'Balas Dendam' Jual Ini: Impas, Jangan Mau Menang Sendiri

Rencana pria berusia 58 tahun itu adalah untuk membeli porselen dan menjualnya untuk mendapat untung.

Akan tetapi setelah sedih melihat barang antik dijual ke luar negeri, ia tidak bisa terlibat dalam praktik itu.

Jadi, alih-alih menjual piring porselennya, dia hanyaingin menyimpannya sebagai warisan.

Nguien Van Truong mengatakan bahwa dia takut koleksinya akan dicuri atau rusak, jadi sia menyimpan di rumahnya.

vietnamnet.vn

Nguien Van Truong

Dia bahkan mempertimbangkan kematiannya sendiri, dan kemungkinan penjualan benda-benda porselennya oleh keluarganya.

Jadi untuk memastikan koleksinya tetap bertahan, ia memutuskan untuk menempelkannya ke dinding.

"Saya pikir satu-satunya cara untuk melindungi warisan leluhur kami adalah dengan menempelkannya ke dinding rumah saya," kata Truong.

Jadi suatu malam, setelah makan malam, dia mulai mencampur beberapa mortir dan menempelkan beberapa mangkuk porselen di koleksinya ke dinding rumahnya.

Baca Juga: Dimarahi Istrinya Karena Beli Mobil Klasik dari Raffi Ahmad dengan Harga Mencengangkan, Sosok ini Langsung Tawaakan ke Temannya yang Lain, Siapa Ya?

Kemudian dia pindah ke pagar dan gerbang, lalu ke bagian dalam.

Rumah Truong sekarang ditutupi hampir 10.000 piring porselen, mangkuk dan guci, dan foto-foto properti unik telah viral di media sosial.

Kolektor mengatakan bahwa walaupun cantik, sebagian besar potongan yang dimasukkan ke dalam rumahnya relatif murah, meskipun ia memang memiliki beberapa potong yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18.

Kolektor porselen Vietnam tidak peduli dengan nilai keuangan piringnya, semua yang dia inginkan adalah melestarikan budaya negaranya.

Untuk memastikan warisannya lebih lama darinya, ia telah memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka tidak dapat menjual atau menghancurkan rumah setelah kematiannya.

Mereka dapat hidup di dalamnya atau membuat milik mereka sendiri.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : vietnamnet.vn

Baca Lainnya