Suar.ID - Seorang pria Vietnam yang terobsesi dengan porselen tradisional dan barang antik telah menghabiskan 25 tahun terakhir dalam hidupnya untuk melakukan hal yang tidak biasa.
Dia dengan tekun mendekorasi rumahnya dengan hampir 10.000 mangkuk porselen, piring, dan guci.
Nguien Van Truong pertama kali jatuh cinta pada barang-barang porselen pada tahun 1986, setahun setelah dia keluar dari tentara dan kembali ke desa asalnya, Kieu Son, di Provinsi Vinh Phuc, Vietnam.
Dia mencari nafkah sebagai tukang kayu.
Pada suatu waktu, dia mendapat kesempatan untuk melukis meja dan kursi dari seorang kolektor barang antik lokal.
Sang kolektor itulah yang pertama kali memperkenalkanNguien pada keindahan porselen tradisional.
Nguien sangat terkesan sehingga dia juga memutuskan untuk menjadi seorang kolektor barang antik.
Dia menjelajahi seluruh provinsi utara Vietnam untuk mencari benda-benda porselen tradisional.
Nguien menghabiskan semua uangnya untuk berusaha mendapatkan sebanyak mungkinbarang antik.
Obsesi Nguien dengan porselen sulit diterima, bahkan oleh keluarganya, terutama karena ia akan menghabiskan setiapuang terakhir yang ia miliki untuk barang-barang itu.
Dia bahkan harus utang kepada tetangga, kerabat, dan teman untuk membeli barang antik.
Bahkan istrinya sempat menulasi utangnya yang berjumlah Rp 18 juta tahun lalu.
Tak heran obsesinya membuat banyak orang menganggapnya "gila".
Nguien berkeliling negeri, mengunjungi setiap tempat di mana dia mendengar bahwa orang-orang menjual piring-piring porselen.
Diamembawa barang-barang di ranselnya selama berminggu-minggu, kadang-kadang berbulan-bulan.
Rencana pria berusia 58 tahun itu adalah untuk membeli porselen dan menjualnya untuk mendapat untung.
Akan tetapi setelah sedih melihat barang antik dijual ke luar negeri, ia tidak bisa terlibat dalam praktik itu.
Jadi, alih-alih menjual piring porselennya, dia hanyaingin menyimpannya sebagai warisan.
Nguien Van Truong mengatakan bahwa dia takut koleksinya akan dicuri atau rusak, jadi sia menyimpan di rumahnya.
Dia bahkan mempertimbangkan kematiannya sendiri, dan kemungkinan penjualan benda-benda porselennya oleh keluarganya.
Jadi untuk memastikan koleksinya tetap bertahan, ia memutuskan untuk menempelkannya ke dinding.
"Saya pikir satu-satunya cara untuk melindungi warisan leluhur kami adalah dengan menempelkannya ke dinding rumah saya," kata Truong.
Jadi suatu malam, setelah makan malam, dia mulai mencampur beberapa mortir dan menempelkan beberapa mangkuk porselen di koleksinya ke dinding rumahnya.
Kemudian dia pindah ke pagar dan gerbang, lalu ke bagian dalam.
Rumah Truong sekarang ditutupi hampir 10.000 piring porselen, mangkuk dan guci, dan foto-foto properti unik telah viral di media sosial.
Kolektor mengatakan bahwa walaupun cantik, sebagian besar potongan yang dimasukkan ke dalam rumahnya relatif murah, meskipun ia memang memiliki beberapa potong yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18.
Kolektor porselen Vietnam tidak peduli dengan nilai keuangan piringnya, semua yang dia inginkan adalah melestarikan budaya negaranya.
Untuk memastikan warisannya lebih lama darinya, ia telah memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka tidak dapat menjual atau menghancurkan rumah setelah kematiannya.
Mereka dapat hidup di dalamnya atau membuat milik mereka sendiri.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)