Suar.ID -Veveonah Mosibin, seorang mahasiswi di Sabah, Malaysia, menghabiskan 24 jam di sebuah pohon agar dia dapat menemukan sinyal internet untuk menyelesaikan ujian online-nya.
Dia pun sempat viral dan menjadi berita utama di negaranya, setelah terus berjuang agar bisa mengikuti kuliah online di tengah pandemi virus corona.
Menurut laporan dari World of Buzz, hasil ujiannya kini sudah keluar.
Veveonah berhasil mengumpulkan indeks prestasi 3,5 meskipun ia mengikuti ujian dari atas pohon selama 24 jam.
Mengingat perjuangannya memanjat pohon dan bermalam demi mengikuti ujian, IP 3,5 adalah hal yang sangat memuaskan.
Bahkan, belajar di ruangan yang nyaman pun tidak mudah untuk bisa mencapai IP 3,5.
Veveonah juga mendapat beasiswa dari Universitas Malaysia Sabah (UMS) dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) berjanji akan meningkatkan koneksi internet di Sabah.
Veveonah kini mendapat banyak hadiah dari sponsor seperti tripod, power bank, pendingin laptop dan bahkan laptop baru.
Masihdikutip dariWorld of Buzz, aksi Veveonah pertama kali viral setelah ia mengunggah video berjudul 24 jam di pohon ke saluran Youtube miliknya.
Dalam video tersebut, Veveonah mengatakan ia sebenarnya berencana mengerjakan ujian di sebuah gubuk di atas bukit yang berhasil ia bangun sendiri, alih-alih di atas pohon.
Namun sayang, rencananya gagal setelah gubuknya ambruk usai diterpa angin dan hujan lebat.
Ia kemudian bermalam di atas pohon demi mendapatkan sinyal yang stabil.
Dengan berbekal smartphone, powerbank, sebotol air, makanan, kelambu, dan peralatan ujian, gadis naik ke sebuah pohon dan bermalam di sana.
Selama berada di atas pohon, Veveonah mengakutidak bisa tidur nyenyak di malam hari lantaran didera udara dingin dan mendengar suara-suara aneh.
Belum lagi ia dikunjungi oleh seekor lebah pembunuh yang tiba-tiba terjebak di antara kelambu.
Ia pun akhirnya dapat mengikuti ujian daring dengan baik setelah bersusah payah tinggal di atas pohon selama berjam-jam.
Disebutkan, Veveonah biasanya membantu penghasilan keluarga dengan mengambil getah karet di pagi hari.
Keluarganya tidur jam 7 malam untuk menghemat lilin lantaran desanya belum ada jaringan listrik.
Veveonah pertama kali mengunggah video ke YouTube ketika dia berusia 16 tahun dan video pertama yang dia lihat adalah oleh Primitive Technology.
Dalam video itu, ia menunjukkan proses membangun gubuk dan peralatan dari semua benda yang dapat ditemukan di sekitar hutan.
Ternyata dia sudah benar-benar siap sejak awal!