Suar.ID- Menghadiri pernikahan adalahsesuatuyang menyenangkan karena bisa melihat dua pasanganbisa saling menginkat janji suci.
Seringkali, sebuahpasangan suami istri yang berbahagia mengajak teman-teman mereka untuk menjadi pengiring pengantin.
Sayangnya, hal ini bisa sangat membebani pengiring pengantin karena mereka harus membantu pengantin wanita dalam segala hal yang dilakukannya.
Seperti kisah pengiring penganting yang satu ini.
Seorang wanita muda dari Wenzhou, Sichuan di China, harus dilarikan kerumah sakit setelahmenjadi pengiring pengantin selama dua hari berturut-turut.
Min Wenqing yang berusia 24 tahun merasa sakit seperti dia terserang flu ketika dia menjadi pengiring pengantin pada hari kedua.
Diahanya menganggap remehdanberpikir mungkin dia hanya kurang istirahat.
Sayangnya itu ternyata adalah hal yang serius.
Anggota keluarga terkejut melihatMin mengalami kejang ketika dia beristirahat di tempat tidur.
Kejang-kejang berlangsung sekitar 10 menit pada hari kedua upacara pernikahan.
Dia tidak punya pilihan selain berkonsultasi dengan dokter di desanya karena dia pikir mungkin ada sesuatu yang salah dengantubuhnya.
Dokter memberikan obat flu untuknya karena dia tidak memiliki gejala lain yang menunjukkanadanya sakit selain flu.
Minminum obat yang diresepkan untuknya, tetapi kondisi Min terus memburuk pada hari berikutnya.
Min bahkanmuntah-muntah parah sehingga keluarganya membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Keluarga Min sangat mengkhawatirkannya karena obat itu tampaknya tidak berpengaruh padanya.
Yang mengejutkan, para dokter di sana mendiagnosisnya dengan sembilan kondisi medis, yang meliputi miokarditis fulminan, sepsis, infeksi usus, dan berbagai disfungsi organ.
Setelah dirawat, kesehatan Min memburuk dan dia mengalami serangan jantung di rumah sakit dan staf medis harus bertindak cepat untuk menyelamatkan hidupnya.
Mereka berhasilmenolongnya tepat waktu dan menyelamatkan hidupnya,sayangnya kondisinyaterus menurun sejak saat itu.
Dia dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut dan di sanalah para dokter menemukan bahwa dia mendapatkan infeksi parah di kaki kanannya.
Bakteri dari infeksi telah memasuki tubuhnya melalui nekrosis iskemik pada tungkai kanan bawahnya dan bisa berakibat fatal.
Setelah meninjau semua tindakan, para dokter percaya bahwa kesempatan terbaik untuk bertahan hidup bagi Min adalah mengamputasi betis kanannya.
Hal itu dilakukan untuk menghentikan infeksi agar tidak membunuhnya.
Operasi dilakukan dan Min pulih dari waktu ke waktu.
Dilaporkan bahwakondisinya saat ini sudah stabil. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)