Suar.ID- Banyak negara yang dulu berjaya namun kini jadi sengsara, salah satunya adalah Nauru.
Nauru adalah sebuah negara di pulau kecil Samudra Pasifik dengan luas hanya 21 kilometer persegi.

:quality(100)/photo/2018/09/12/1910573458.jpg)
Keindahan Nauru
Ini adalah negara terkecil di Pasifik Selatan dan negara terkecil ketiga berdasarkan wilayah di dunia.
Nauru awalnya dihuni oleh orang-orang Mikronesia dan Polinesia selama setidaknya 3.000 tahunyang terisolasi.
Namun adapelaut atau narapidana yang melarikan diri dari pulau itu, sampai akhir abad ke-19 ketika dianeksasi dan diklaim sebagai koloni oleh Kekaisaran Jerman.
Peta Nauru
Bangsa Eropa segera menemukan banyakfosfat dan pulau kecil itu menjadi tambang terbuka, dieksploitasi oleh kekuatan kolonial asing.
Setelah memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1968, penambangan diintensifkan sampai sebagian besar fosfat telahdiambil.
Dalam proses penambangan fosfat untuk menyuburkan ladang di tempat yang jauh, negara telah membuat banyak lokasi menjadirusak.
Hari ini, pulau ini adalah gurun tandus dengan puncak batu kapur bergerigi yang menutupi 80% pulau.
Nauru
Nauru menghasilkan miliarandolar dari fosfat, yang digunakan dalam produksi pupuk.
Penduduk dibayar untukmelakukan pekerjaan panas dan kotor menggali fosfat dari antara fosil terumbu karang.
Mereka menjadi punya banyak uang,membeli tiket untuk membawa mereka pada perjalanan belanja ke Hawaii, Guam dan Singapura.
Seorang kepala polisi bahkan membeli Lamborghini berwarna kuning, kemudian mendapati dirinya terlalu gemuk untuk bsia masuk di belakang kemudi.
Karang yang berlubang karena penambangan fosfat.
"Dari tahun 1970-an hingga 1990-an kami dihujani kekayaan, tapi kami tidak tahu cara menanganinya," kata Evi Agir (40), seorang penduduk pulau Nauru yang memainkan gitarnya di bawah naungan pohon ketika anak-anak berlari-lari di sekitar kakinya.
"Hampir tidak ada orang yang berpikir untuk menginvestasikan uang itu."
Manoa Tongamalo (43) yang terancam pengangguran mengatakan, "Banyak hal-hal bodoh terjadi. Orang-orang akan pergi ke toko, membeli beberapa permen, membayar denganbanyak uang dan tidak minta kembalian."
"Mereka bahkan menggunakan uang itu sebagai kertas toilet."
Karena keserakahan manusia dan gemar hidup berfoya-foya, kini Nauru menjadi negara yang miskin dan keindahan alamnya juga telah rusak. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)