Tindakannya Bersujud dan Menangis Memeluk Kaki Dokter Dianggap Hanyalah Pencitraan, Wali Kota Risma Beri Balasan Menohok: Kalau Perlu Saya Dipotong Lehernya, Siap Saya!

Sabtu, 04 Juli 2020 | 07:00
Surya.co.id/ Nuraini Faiq

Aksi Sujud Sambil Nangis Sesenggukan di Depan Dokter Dituding Penuh Drama, Tri Rismaharini tanggapi begini.

Suar.ID -Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menanggapi terkait tindakannya bersujud dan menangis saat beraudiensi dengan perwakilan dokter di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Risma mengaku, tidak ambil pusing dengan berbagai komentar negatif soal aksi sujudnya itu.

Hal itu disampaikan Risma dalam acara Rosi yang kemudian diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (2/7/2020).

Mulanya Rosi menyinggung soal ada pihak yang melihat bahwa, sujud yang dilakukan Risma sebagai drama dan berlebihan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Memohon untuk Tidak Disalahkan: Menangis dan Rela Bersujud di Hadapan Dokter

Dengan tegas Risma mengatakan, dirinya bukanlah orang yang bisa berpura-pura.

Termasuk, sikap sujudnya adalah bentuk ekrpresi dari apa yang sebenarnya dia rasakan saat itu.

"Jadi kalau ada yang mau mengatakan Bu Risma lebay atau apa, terserahlah!" ujar Risma.

Lebih lanjut Risma menjelaskan, sikap sujudnya saat itu dilakukan karena dirinya tidak terima stafnya disalahkan.

Baca Juga: Dengar Kabar Buruk Ini, Walikota Risma Langsung Sujud Menangis dan Memeluk Kaki Seorang Dokter: Mohon Maaf Bapak, Mohon Maaf

Staf Risma dituding tidak bisa berkomunikasi dan berkoordinasi soal rumah sakit yang penuh.

"Saya saat itu enggak mau staf saya disalahkan, saya nggak terima kalau staf saya disalahkan," ungkap Risma.

Risma menyebut bahwa dirinya dan para stafnya sudah bekerja keras dalam menangani Covid-19 di Surabaya.

Oleh sebab itu, Risma tak ingin stafnya ikut disalahkan.

Tribun Timur

Walikota Surabaya Sampai Sujud dan Nangis di Kaki Dokter Paru saat Tahu Kondisi Kotanya, Risma: Saya Memang Goblok!

Baca Juga: Viral Video Gubernur Tri Risma Marah Besar Lantaran Mobil PCR Bantuan untuk Surabaya 'Diserobot', Singgung Soal Boikot

"Gimana mungkin saya itu di dalam sudah habis-habisan mereka, bahkan mohon maaf kadang sepatu saja melayang,"

"Jadi kan kasihan mereka kalau masih disalahkan orang, sudahlah saya yang disalahkan, sudah kalau perlu saya dipotong lehernya, siap saya," kata dia.

Lantaran hal itu, Risma memilih tak memedulikan komentar orang terkait dengan aksi sujudnya.

Yang terpenting baginya adalah terus bekerja keras untuk menekan penyebaran Covid-19 di Surabaya.

Kompas.com/Istimewa

Risma sampai bersujud dihadapan dokter saat membela pegawai pemkot Surabaya.

Baca Juga: Pernah Serahkan Keperawanannya kepada Gary Iskak secara Cuma-cuma, Wanita Ini Mengaku Menyesal Bukan Main: Kalau Saya Nikah Enggak Bakal Undang Dia

"Tuhan maha tahu, Tuhan maha mengerti apa yang saya lakukan itu benar atau tidak,"

"Tuhan maha mengerti apakah saya bohong atau tidak,"

"Tuhan maha tahu apa yang di dalam hati saya, apa yang ada di pikiran saya."

"Bagi saya konsentrasi saya adalah warga saya yang sakit,"

"Saya tidak mau ada kejadian, ada anak menjadi yatim atau yatim piatu karena itu saya butuh konsentrasi khusus untuk ini," ungkap Risma.

(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas TV, Tribunnews

Baca Lainnya