Akhirnya, Jawa Timur Berhasil Lampauai Jakarta dalam Urusan Kasus Virus Corona Tertinggi di Indonesia, Presiden Jokowi Hanya Bisa Bilang Begini

Jumat, 26 Juni 2020 | 17:43
(Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo meninjau Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, (25/6/2020) (Biro Pers Setpres)

Suar.ID -Jawa Timur akhirnya melampauai Jakarta dalam urusan kasus virus corona tertinggi di Indonesia.

Seperti dilaporkan Tribunnewsc.com pada Jumat (26/6),Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan tambahan kasus tertinggi.

Dari total 1.240 kasus baru secara nasional, Jawa Timur melaporkan 356 kasus baru.

Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers dilansir BNPB, Jumat.

Dilansir data dari BNPB, jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur kini mencapai 10.901 kasus.

Sedangkan DKI Jakarta hari ini memiliki tambahan kasus sebanyak 205.

Sehingga total kasus di DKI Jakarta kini berjumlah 10.796.

Jumlah ini menjadikan Jawa Timur sebagai wilayah dengan kasus corona terbanyak di Indonesia.

Sementara itu dengan 1.240 kasus baru pasien positif corona di Indonesia, total kasus secara nasional kini mencapai 51.427 orang.

"Pasien sembuh bertambah 884 orang, sehingga total kasus sembuh 21.333 orang," ungkap Yuri.

Adapun kasus kematian bertambah 63, sehingga total kasus kematian 2.683 orang.

Kemenkes RI

Angka kasus virus corona di Indonesia.

5 Wilayah dengan Tambahan Tertinggi

Jawa Timur menyumbang angka tertinggi tambahan kasus Covid-19 dengan 356 orang.

Adapun tambahan kasus sembuh berjumlah 193 orang.

DKI Jakarta bertambah 205 kasus dan 108 sembuh.

Jawa Tengah menjadi wilayah ketiga tertinggi dengan 177 tambahan.

Adapun hari ini tidak ada laporan kasus sembuh di Jawa Tengah.

Selanjutnya, Sulawesi Selatan berada di urutan keempat dengan 172 kasus.

Sebanyak 156 orang dinyatakan sembuh.

Adapun Bali bertambah 49 kasus baru dan 73 kesembuhan.

Yuri mengungkapkan 19 provinsi mencatatkan penambahan kasus di bawah 10 orang.

"Bahkan ada 7 provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus sama sekali," kata Yuri.

Jokowi Minta Jatim Turunkan Laju Penuluran

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jawa Timur menurunkan laju penularan virus corona (Covid-19) dalam waktu dua minggu dan menerapkan new normal secara terukur.

Jokowi mengungkapkan hal tersebut kala melakukan kunjungan di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi dilansir Kompas.com.

Jokowi meminta seluruh lini untuk melakukan manajemen krisis.

"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa."

"Semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi," imbuh Jokowi.

Jokowi menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia hingga saat ini.

Seperti diketahui pada Rabu kemarin sehari sebelum kunjungan Jokowi, ada penambahan 183 kasus positif di Jawa Timur.

"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.

Soroti Surabaya Raya

Jokowi lebih khusus menyoroti kondisi Surabaya Raya yang menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Jokowi pun meminta daerah aglomerasi dijaga dan dikendalikan terlebih dahulu.

"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten yang lain."

"Karena arus mobilitas itu yang keluar masuk adalah bukan hanya Surabaya, tapi daerah juga ikut berpengaruh terhadap naik dan turunnya angka Covid-19 ini," ucapnya.

Dok. Tribunnews
Dok. Tribunnews

Presiden Jokowi peringatkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengenai pengambilan kebijakan di tengah pandemi covid-19.

Soal New Normal

Sementara itu Jokowi juga menyinggung soal penerapan new normal di Jawa Timur.

Jokowi menyebut new normal bisa diberlakukan bila kasus virus corona dapat dikendalikan.

Itu pun harus dengan memperhatikan step by step.

Dilansir Tribun Jatim, Jokowi menyebut harus ada pra-pengondisian yang baik dan timing juga harus ditentukan.

Khususnya terkait kabupaten mana dulu dan kota mana dulu yang akan dibuka.

“Prioritas sektor juga harus diperhatikan. Sektor mana dulu yang harus dibuka lebih dulu, yang menjadi prioritas, bukan harus semuanya langsung dibuka. Sehingga gas dan remnya ini harus pas betul,” pesan Jokowi.

Jokowi menyebut sektor yang memiliki risiko rendah harus didahulukan untuk dibuka kembali.

Kemudian disusul sektor yang memiliki risiko sedang dan juga risiko tinggi.

Jokowi menyebut akan mengikuti perkembangan dan melihat data-data yang ada di Jawa Timur.

Menurut Jokowi, dalam waktu dua minggu ini ia berharap akan ada penurunan kasus yang signifikan baik dari R0, trasmission rate sehingga Jawa Timur bisa segera masuk ke tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas kembali.

“Saya titip agar koordinasi antar managemen betul-betul dilakukan sehingga hari ini saya sudah meminta pangkogabwilhan untuk membantu secara penuh terutama dalam menyinergikan menangani langsung RS Darurat dan mensinergikan dengan rumah sakit rumah sakit rujukan,” kata Jokowi.

Terutama dalam memisahkan para pasien yang berat sangat berat dan ringan.

Hal ini ditujukan agar tidak terjdi penumpukan pasien di satu lokasi rumah sakit.

Kemudian, juga terkait tes masif tracing yang agresif dan isolasi ketat dan treatmen yang tepat di Jatim dikatakan Presiden Jokowi semua dalam pantauan pemerintah pusat.

Ia meminta agar proses ini terus dilanjutkan dan diperbanyak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Jawa Timur Jadi Wilayah dengan Kasus Corona Tertinggi di Indonesia Lampaui Jakarta

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya