Suar.ID -Belum lama ini sebuah kejadian misterius menggegerkan warga di Tapanuli Utara.
Bagaimana tidak, tiba-tiba saja banyak ditemukan hewan ternak yang mati dengan kondisi yang cukup aneh.
Hewan-hewan ternak ini mati dalam keadaan darah sudah habis dihisap dan juga sedikit bagian dalam perutnya sudah dimakan.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab puluhan hewan ternak itu bisa mati secara misterius.
Bupati Tapanuli Utara membuat sayembara senilai Rp 10 juta bagi yang bisa menangkap 'pelakunya'.
Ketika dihubungi via telepon, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan pada Selasa (23/06) siang menjelaskan, hewan ternak yang mati misterius itu yakni ayam, itik dan babi.
Dia tidak merinci berapa jumlah yang mati.
Namun menurutnya, kematian hewan ternak tersebut telah membuat keresahan di masyarakat.
Misteri jejak cakaran di pohon, tapi bukan harimau...
Pasalnya, kejadian seperti ini baru sekali ini terjadi.
Masyarakat tidak memiliki pengalaman menghadapi penyebab kematian misterius hewan ternaknya.
Jika pun sebelum-sebelumnya ada gangguan dari hewan lainnya, hanya sebatas monyet.
Namun demikian, lanjut dia, pasti ada jejaknya. Begitu halnya dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan menghisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.
"Hanya kelihatan jejak cakarannya di pohon, ternak itu hanya dihisap darahnya dan sedikit bagian dalamnya dimakan. Kalau harimau, kan habis dimakan, ini tidak. Ini dagingnya tak dimakan, ceceran darah ada tapi tidak banyak," katanya.
Menghisap darah, makan sedikit isi perut, lalu tinggalkan bangkainya
Menurutnya, berdasarkan cerita nenek moyang, kejadian-kejadian serupa disebabkan oleh homang, atau siamang, yang suka mengambil anak kucing untuk dibawa ke dalam hutan.
Namun demikian, yang membuat penasaran, sesuatu yang menyerang ternak warga ini membingungkan karena menghisap darah dan meninggalkan bangkainya.
"Karena itu saat ini, kita bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, TNI dan Polri, serta masyarakat kita lakukan perburuan, setiap hari berburu mencari hewan kalau lah itu hewan," katanya.
Selain melakukan perburuan, tim gabungan itu juga memasang CCTV (camera trap) dan jebakan-jebakan di beberapa titik.
Namun juga belum mendapatkan jawaban yang pasti untuk mengetahui penyebab kematian misterius hewan ternak masyarakat Desa Pohan Tonga.
Masyarakat juga dilibatkan dalam regu berburu untuk membangkitkan rasa kepercayaan dirinya.
Membuat sayembara Untuk menambah semangat dan sekaligus menenangkan masyarakat di lokasi, pihaknya membuat sayembara senilai Rp 10 juta.
Uang tersebut nantinya untuk diberikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap 'pelaku' yang sudah membuat kehebohan di masyarakat tersebut.
"Saya putuskan untuk memberi istilahnya spirit ke orang yang mau mencari. Mereka bisa menenangkan masyarakat, mengantisipasi masyarakat dengan cara berburu. dengan begitu, diharapkan hewan ini bisa ditangkap, mungkin jadi stres atau bagaimana," katanya.
Baca Juga: Mitos Kedutan Mata Kiri Bawah Menurut Islam, Pertanda Apakah ini?
(Dewantoro)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Hewan Ternak Mati Misterius dengan Darah Dihisap, Hadiah Rp 10 Juta bagi yang Tangkap Pelaku".