Suar.ID- Dr Tirta adalah salah satu influencer yang sedang banyak di bicarakan di tengah pandemi ini.
Selain perannya sebagai relawan Covid-19, ia dikenal sebagai seorang yang vokal saat berbicara.
Belakangan ini, banyak kabar tak mengenakkan beredar soal dr Tirta.
Selama ini dia dikenal sebagai influencer yang berada di 'garda terdepan' dalam meredam pandemi Corona di Indonesia, ia kedapatan berfoto di sebuah cafe tanpa melakukan jaga jarak.
Bahkan, ia kerap memberikan argumen dengan nada keras kepada orang-orang yang dianggapnya tidak turut menjaga protokol kesehatan maupun orang yang menurutnya punya pendapat yang berbeda dengan keyakinannya.
Oleh karenanya, Tirta menjadi bahan hujatan warganet karena dia dianggap tidak konsisten dengan perkataan maupun perbuatannya.
Akun media sosialnya banjir hujatan, bahkan cemoohan.
Tirta yang mengaku sudah meminta maaf, tersinggung dengan hinaan yang ditujukan kepadanya.
Ia bahkan mengultimatum kepada pihak-pihak yang menghujatnya untuk meminta maaf.
Tirta mengaku sudah berkonsultasi dengan ahli hukum.
Sejumlah akun memilih untuk menuruti imbaua Tirta untuk meminta maaf.
Namun, tindakan Tirta tersebut justru semakin menimbulkan gelombang hujatan kepada dirinya.
Warganet menudingnya tidak berkaca kepada sikapnya selama ini yang gemar 'memaki' orang, meski ia klaim sebagai bagian dari edukasi.
Hal itu yang membuatnya berpikir untuk berkonsultasi dengan orang hukum.
Warganet menuding Tirta sebagai orang yang 'baperan' atas kritik atau hujatan warganet.
Padahal, kritik maupun hujatan warganet terjadi lantaran 'kecerobohan' dirinya ketika berada di Holywings.
"Kalau dr. Tirta maki-maki orang, namanya edukasi gaes. Kalau orang lain goblokin dr. Tirta namaya menghasut dan ujaran kebencian, beda dooooong, makanya dia lapor," tulis akun Mazzini_gsp.
"Memarahi orang lain “edukasi”. Ketika di marahi orang lain “bullying”. Uda kayak motor aja pake standar ganda," tulis akun Jackjackite menyindir Tirta.
Tirta kemudian membalas bahwa ia sudah biasa dimarahi orang.
Hanya saja, ia tidak suka orang mengatai dirinya dengan alat kelamin.
Tantang Warganet
Tirta dalam sebuah tangkapan layar tampak 'menantang' untuk membuktikan apakah dia pernah menyerang dengan menyebut nama orang langsung.
Tantangan Tirta dibungkam dengan unggahan berupa jejak digital Tirta yang bahkan pernah mengumpat seorang tokoh dengan istilah alat kelamin.
Dalam sebuah tangkapan layar warganet, ia juga pernah mengumpat seorang tokoh dengan istilah alat kelamin, seperti yang saat ini dia persoalkan.
"Ga usah sok2an ngomong kesehatan mental akibat cyber bullying. Ini cuma teori sederhana sebab-akibat. Dan orang kaya elu, cuma ga mau nanggung akibat dari apa yg lu bikin. Sekarang play victim, nyari pembenaran. Menyedihkan," tulis @juve_gl.
"Lu norak lu, udah pansos norak pulak. Deskripsikan sendiri deh sama lu," tulis Mercolate.
Ditanggapi politisi Golkar
Bak tantangan simalakama, kini tangkapan layar itu menyebar.
Tokoh Muda Partai Golkar, Achmad Annama menanggapi informasi tersebut.
Ia mengingatkan bahwa jejak digital berupa umpatan tersebut juga bisa dipidanakan.
Ia juga menjelaskan siapa sosok Nurdin Halid, yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar merangkap Ketua DPP Golkar Sulawesi Selatan.
Annama mengingatkan agar Tirta tidak jemawa dengan menyebut bahwa dirinya punya tim hukum, yang digunakan untuk 'menakut-nakuti' warganet yang menghujat tindakan 'blunder' Tirta.
"Kalo situ mau ancam2an pidana, ini juga bisa jadi pasal loh dok. Karena entitas bang diserang bang NH. Beliau Waketum DPP Golkar & Ketua Golkar Sulsel. Situ punya tim hukum, partai kami juga punya Bakumham. Kita bisa menggunakan hukum "digunakan untuk dipakai" saja," tulis Annama dalam akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Rabu (17/6/2020).
Tirta Manhira Hudhi sejak beberapa hari lalu menjadi bulan-bulanan warganet.
Bahkan, namanya masuk ke jajaran trending topik usai foto dirinya tampak datang ke Restoran Holywings.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Jejak Digitalnya Dibongkar Warganet, dr Tirta Terancam Berurusan dengan Politikus Golkar"