Suar.ID - Masih ingat Aulia Kesuma, wanita cantik yang membunuh Pupung Sadili yang notabene adalah suaminya sendiri?
Senin (15/6) kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya resmi menjatuhkan vonis untuknya.
Bersama sang anak, Geovanni Kelvin, Aulia divonis hukuman mati.
Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin terbukti telah melakukan pembunuhan rencana terhadap Pupung dan Dana.
Bahkan perbuatan yang dilakukan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin dianggap sebagai perbuatan yang sadis dan tidak beradab.
"Menimbang perbuatan terdakwa sangat tercela dan tidak manusiawi," bunyi putusan pengadilan.
"Perbuatan terdakwa sangat sadis dan tidak berperi kemanusiaan dan perbuatan terdakwa membuat kesedihan keluarga korban. Hal meringankan tidak ada."
Berikut perjalanan kasus Aulia Kesuma yang tega membunuh suami dan anak tirinya dan berujung vonis mati, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Jasad Dibakar di Mobil
Kasus pembunuhan sadis ini bermula dari temuan dua jasad yang terbakar di dalam mobil di kawasan Sukabumi, Minggu (25/8/2019).
Dua jasad itu rupanya ayah dan anak yang diidentifikasi bernama Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana.
Ayah dan anak ini rupanya dibakar dalam keadaan sudah meninggal.
Polisi segera melakukan penyelidikan dan kurang dari 24 jam, otak pelaku pembunuhan sadis ini terungkap.
Pelaku tak lain istri korban, Aulia Kesuma dibantu dengan anaknya, Geovanni Kelvin serta empat eksekutor.
Luka bakar yang diderita Geovanni Kelvin menjadi titik mula kasus ini dapat dipecahkan dalam waktu kurang dari sehari.
2. Punya Utang Rp 10 Miliar
Motif utama Aulia Kesuma tega membunuh suaminya, karena ingin menguasai harta milik Pupung.
Nah, harta yang dikuasai Aulia Kesuma akan dipakai untuk membayar utang senilai Rp 10 miliar.
Diketahui, Aulia Kesuma berutang pada dua bank dengan nominal Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.
Uang pinjaman itu dipakainya untuk membuka usaha restoran.
Setiap bulan, Aulia Kesuma harus membayar cicilan senilai Rp 200 juta.
Ia merasa tak sanggup sehingga membujuk Pupung untuk menjual rumahnya yang kemudian ditolak.
Selain itu, Aulia Kesuma juga disebut akan menguasai sisa uang hasil rumah milik Pupung.
Bila rumah Pupung dijual Rp 14 miliar, maka Rp 10 miliar untuk membayar utang dan sisanya Rp 4 miliar.
Nah, sisa uang Rp 4 miliar inilah yang ingin dikuasai Aulia Kesuma.
3. Sudah Berulangkali Lakukan Percobaan Pembunuhan
Rupanya, bukan sekali, Aulia Kesuma melakukan percobaan pembunuhan pada suaminya.
Sebelum membunuh suami dan anak tirinya dengan cara dibekap dan dibakar, Aulia Kesuma pernah berusaha menyantet Pupung.
Aulia Kesuma pernah mencari dukun untuk menyantet agar ayah dan anak itu meninggal dengan bayaran Rp 40 juta.
Rencana kejinya tak berhasil dan Aulia Kesuma mencari cara kedua untuk melenyapkan nyawa suaminya.
Ia berencana membunuh Pupung dengan cara ditembak memakai senjata api.
Rencana ini urung dilakukan karena harga senjata api terlalu mahal.
Hingga akhirnya, Aulia Kesuma menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya.
Pupung dibunuh dengan cara diracun serta dibekap oleh para pelaku, termasuk Aulia Kesuma.
Sementara Dana, anak Pupung dibunuh dengan cara diberi minuman keras oleh Geovanni Kelvin.
Saat mabuk dan tidak sadarkan diri, Dana dibekap oleh pelaku hingga meninggal.
4. Rumah Sempat Hendak Dibakar
Untuk menghilangkan jejak, Aulia Kesuma membuat skenario, korban tewas terbakar di rumah akibat obat nyamuk.
Ia meletakkan obat nyamuk di tiga tempat berbeda dengan harapan, dapat membakar rumah selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.
Saat itu, kedua korban sudah meninggal dan diikat memakai sumbu kompor di garasi.
Namun, tanpa sepengetahuan Aulia, obat nyamuk di kamar Pupung dan garasi dipadamkan salah satu eksekutor dengan cara diludahi.
Sehingga ruangan yang terbakar adalah kamar Dana dan kebakaran ini diketahui warga serta sempat dipadamkan oleh pemadam kebakaran.
Aulia Kesuma sempat kecewa karena skenarionya gagal sehingga harus mencari cara untuk menghilangkan jejak.
Kemudian, ia bersama sang anak Geovanni Kelvin, membawa dua jasad korban memakai mobil,
Mereka berencana membakar jasad di dalam mobil.
Dalam perjalanan menuju Sukabumi, Aulia dan Geovanni Kelvin membeli 8 botol pertalite di sebuah SPBU.
Mobil yang berisi jenazah tersebut nantinya akan diparkirkan di pinggir jurang di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Aulia lantas membuat skenario seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.
5. Terinspirasi dari Sinetron
Aulia Kesuma sempat blak-blakan soal aksi pembunuhan yang dilakukan dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Ia bilang, rencana pembunuhan yang dilakukannya terinspirasi dari sinetron yang kerap ditonton.
"Kita tuh mungkin karena terlalu banyak nonton film sinetron kali ya," kata Aulia Kesuma.
Namun Aulia Kesuma mengaku tak ada niat sama sekali ia membawa jenazah suami dan anak tirinya ke Cidahu, Sukabumi.
"Karena kepanikan-kepanikahn yang terjadi sama saya. Itu pun dalam perjalanan yang sesungguhnya kita nggak tahu arah. Bukan kita menuju oh arahnya ke Cidahu, enggak," ucapnya.
Aulia Kesuma mengungkapkan tak berencana membakar mobil hingga meledak.
Aulia Kesuma dan anaknya berencana mendorong mobil tersebut ke jurang.
"Jadi memang awalnya saya pengen apinya kecil, nyala, setelah itu, mobilnya didorong ke jurang," beber Aulia Kesuma.
Ternyata api tersebut sangat besar sehingga membuat mobil yang berisi jenazah Edi dan Dana meledak.
Hal ini juga membuat Kelvin mengalami luka bakar karena ia membakar jenazah ayah dan saudara tirinya itu di dalam mobil.
"Saya tadinya tidak menduga kalau mobil itu akan meledak seperti itu. Sampai Kelvin itu luka bakar," ujar Aulia Kesuma.
6. Mengaku lega setelah bunuh Edi dan Dana
Pernyataan mengejutkan lain yang dilontarkan Aulia Kesuma adalah ia merasa lega setelah membunuh Edi dan Dana.
Aulia merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Sebelum disita, Aulia diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.
"Jujur maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan Alhamdulillah dalam hati."
"Akhirnya, saya lepas dari utang yang begitu menghimpit saya, Rp 200 juta per bulan itu dari mana?" kata Aulia disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Saat merencanakan pembunuhan itu, Aulia Kesuma memang berharap, rumahnya dapat disita oleh bank.
"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.
"Setelah itu, saya bisa hidup damai dengan Rena (anak Edi dan Aulia)," imbuh Aulia.
Rencananya, sisa uang dari sitaan bank akan digunakan untuk membeli rumah kecil yang akan ditinggalinya bersama Rena.
Meski demikian, Aulia Kesuma mengaku menyesal dan meminta maaf pada keluarga sang suami.
Ia meminta agar buah hatinya bersama Edi tidak dicoret dari daftar keluarga Edi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perjalanan Kasus Aulia Kesuma, Bunuh Suami Agar Bisa Lunasi Utang Rp 10 M, Kini Divonis Mati