Suar.ID - Sampai saat ini virus corona masih menyerbu Indonesia.
3 bulan lamanya kita semua hidup dalam belenggu Covid-19.
Kondisi pun kian memprihatikan karena jumlah pasien positif terus bertambah beberapa hari belakangan ini, namun vaksin virus corona belum juga ditemukan.
Baca Juga: Psikolog Peringatkan Ruben Onsu tentang Emosi Negatif di Dalam Betrand Peto yang belum Ini Ngamuk
Untungnya, pemerintah tidak tinggal diam meratapi nasib.
Pasalnya, saat ini, pemerintah Indonesia ternyata sedang menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020), pemerintah mengumumkan bahwa vaksin yang tengah dikembangkan Indonesia – China melalui perusahaan Sinovac.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyebut, jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga pun menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.
Lantas, kira-kira sudah sampai mana ya proses pembuatan vaksin virus corona ini?
Peneliti senior Lembaga Eijkman, Prof David Muljono menerangkan jika saat ini vaksin Covid-19 masih dalam proses preclinical.
"Progresnya kita sudah sampai di level preclinic. Kalau ini berhasil, langkah berikutnya adalah kita tes di laboratorium kemudian disiapkan diujicobakan hewan," jelas Prof David.
Sebelum dipakai langsung oleh manusia, Prof David menjelaskan jika vaksin harus diujicoba terlebih dahulu pada hewan.
"Tahapannya hewan kecil dulu ya biasanya, lalu ke hewan yang lebih besar, lalu primata baru ke manusia," ungkapnya.
"Manusia itu namanya preclinical trial fase satu, dua, dan tiga," imbuh Prof David.
Di tempat lain, peneliti utama vaksin Covid-19 UNPAD, Prof Kusnandi Rusmil pun memperkirakan kapan vaksin corona itu bisa beredar luas.
"Kan ini kira-kira sembilan bulan. Akhir tahun 2020, tahun 2021 awal bisa keluar," ungkap Prof Kusnandi.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Aru Sudoyo menyampaikan bahwa LBM Eijkman ikut serta dalam menemukan dan membuat vaksin Covid-19.
Hera menyebutkan, sambil menunggu ketersediaan vaksin, semua elemen masyarakat harus tetap menerapkan protokol hidup sehat, serta menjaga jarak dan interaksi sosial.
Sebagai informasi, sampai saat ini, sudah ada 115 kandidat vaksin dari seluruh dunia untuk Covid-19.
Delapan di antaranya siap untuk uji klinik, dan dua lainnya sudah siap untuk diuji di Indonesia.