Masa Lalu Pahit Torehkan Luka Batin Teramat Pedih, Maia Estianty Akui Sempat Tak Bisa Berempati Apalagi Menangis Dengar Kabar Duka: Kata Psikiater ....

Kamis, 04 Juni 2020 | 16:30
instagram/maiaestiantyreal

Bahkan Menangis Pun Tak Bisa, Maia Estianty Sempat Sangat Tertekan Saat Masih Bersama Ahmad Dhani, Hingga Jalani Hipnoterapi

Suar.ID -Kandasnya rumah tangga Maia Estianty dengan Ahmad tak serta merta berakhir begitu saja.

Berbagai konflik mewarnai akhir pernikahan pasangan musisi itu.

Pemberitaan pun diramaikan dengan kabar keretakan rumah tangga Maia Estianty dan Ahmad Dhani.

Banyak berhembus isu tentang orang ketiga hingga KDRT.

Baca Juga: Sosok Ini Merinding saat Mendengar Cerita Miris Anang Hermansyah ketika Ditinggl Krisdayanti

Kini keduanya telah memilih jalan untuk ditempuh bersama pilihan masing-masing.

Meski telah bahagia dengan suami barunya, Irwan Mussry, bagi Maia Estianty tak serta merta dirinya dapat bangkit.

Luka batin yang terlanjur menggores membuatnya menyadari bahwa secara mental ada yang alah dengan dirinya.

Baca Juga: Belum Menjenguk Dwi Sasono di Penjara, Cynthia Lamusu dan Surya Saputra Beberkan Kondisi Widi Mulia: Kami Prihatin

Diceritakan Maia Estianty, dirinya sempat tidak bisa menangis, meski mendengar kabar duka sekalipun.

Maia Estianty mengungkap kondisinya tersebut saat diwawancarai melalui kanal YouTube Daniel Mananta, (2/6/2020).

Bermula dari Daniel Mananta yang membahas berita tentang Maia Estianty menemui psikiater untuk mengatasi keluhannya.

"Gue sempat baca berita, katanya lo sempat ke psikiater karena setelah cerai lo enggak bisa nangis," ujar Daniel Mananta.

Baca Juga: Raul Lemos Unggah Instagram Story Singgung Anak Tak Hormat Ke Orang Tua, Bahkan Sampai Sebut Kegagalan Orang Tua, Sindir Siapakah Suami Krisdayanti ini?

Dari berita tersebut Daniel Mananta mengak tak paham mengapa Maia Estianty harus menangisi apa yang telah dilalui.

"Gue bingung sih, karena kalau gue dengar dari cerita lo, ngapain juga nangis karena kan ini lo yang di abuse gitu," imbuhnya.

"Justru lo harusnya marah, bukan nangis karena sedih, lo harus ke psikiater itu harus ke proses apa gitu?," tandasnya.

Maia lantas menjelaskan bahwa keluhannya tak bisa menangis bukan hanya kaitannya dengan masa lalunya.

Namun, diakui Maia Estianty dirinya sama sekali tak bisa menangis meski mendengar berita duka dari orang terdekatnya.

Ibu tiga orang anak itu menduga dirinya tak bisa menangis lantaran terlalu banyak melewati berbagai rasa sakit.

"Jadi gara-gara gue itu kalau melihat sesuatu, kayak misalnya kematian, kecelakaan, teman-teman gue ada yang kecelakaan, ada yang mati, gue enggak bisa nangis," kata Maia Estianty.

Baca Juga: Najwa Shihab Mengaku sedang dalam Pemulihan Tindakan Medis setelah Unggah Foto dengan Filter Abu-abu, Sakit Apa?

"Makanya gue bingung kenapa gue enggak bisa nangis, karena mungkin sudah melewati rasa sakit yang luar biasa," imbuhnya.

Lebih lanjut, Maia Estianty juga menjelaskan bahwa ia hanya merasakan mual saat terjadi peristiwa yang menyedihkan.

Bahkan saat terjadi hal yang menyedihkan, Maia Estianty seolah-olah tak berempati.

"Terus pada akhirnya setiap ada peristiwa-peristiwa yang seharusnya teman-teman gue nangis, cuma gue sendiri yang diam, dan gue hampir muntah-mutah," ujar Maia Estianty.

"Karena mungkin gue enggak bisa nangis, tapi gue enek gitu perut gue," imbuhnya.

"Mah, ini meninggal, oh ya sudah waktunya, sedingin itu gue, buat gue sudah biasa kalik takdir, jadi kayak enggak ada empatinya gitu loh, makanya gue butuh psikiater," tandasnya.

Daniel Mananta lantas menanyakan penjelasan dari psikiater yang menangani Maia Estianty.

Baca Juga: Ngeluh Sudah Bayar Listrik Belasan Juta Tiap Bulan Tapi Masih Suka Mati Lampu, Nagita Slavina Sampai Didatangi Petugas PLN: Malu Pak Kalau Ada Tamu

"Akhirnya psikiaternya bilang apa?," tanya Daniel Mananta.

Tanpa ragu, ibunda Al, El, Dul itu membeberkan penjelasan psikiater tersebut.

"Kamu terlalu melewati masa-masa yang menyakitkan banget sampai pada akhirnya kamu enggak tahu rasa sakit itu di mana," jelas Maia Estianty menirukan pnjelasan psikiater.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : YouTube

Baca Lainnya