Kisah Pak Sujono: Penjual Pentol yang Menangis sambil Jual Blender di Jalanan karena Keluarganya Tak Bisa Makan

Jumat, 22 Mei 2020 | 07:00
Kompas.com

Sujono penjual pentol keliling di Pondok Pesantren Temboro Magetan terpaksa menjual blender yang dimilikinya karea tak lagi mempunyai uang untuk membeli beras setelah kasawan pondok ditutup karena pandemic covid 19.

Suar.ID - Sujono (40) warga Desa Pojok Sari Kabupaten Magetan terpaksa menjual blender untuk membeli beras.

Di video yang beredar, Sujono terlihat menangis menawarkan blender kepada pengendara yang melintas.

"Untuk makan, untuk anak istri saya makan," kata Sujono yang terekam di video tersebut.

Tak lama kemudian, terlihat pejalan kaki menghampiri menghampir Sujono dan menanyakan harga blender yang dijual.

Baca Juga: Kini Mendekam di Nusakambangan Gara-gara Langgar Perjanjian Asimilasi, Sosok Asli Habib Bahar bin Smith Dibongkar Ustaz Abdul Somad: Jeruji Besi Tak Bisa Memenjarakan Pikirannya

Pejalan kaki tersebut kemudian mengeluarkan uang Rp 100.000 dan memberikannya ke Sujono.

Ia lalu meminta Sujono untuk menyimpan blender yang ia jual.

Sehari-hari Sujono berjualan pentol keliling di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan.

Namun pondok pesantren tersebut ditutup setelah menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Sujono pun tak bisa lagi bekerja. Ia kemudian beralih profesi sebagai pengumpul kayu bakar.

Baca Juga: Mampu Mengusir Jin, Presenter Bedah Rumah Ini Pindah Haluan Jadi Paranormal, Keperawanannya Nyaris Hilang Saat Terjun di Dunia Hiburan, Trauma?

Ia dan istrinya kemudian mengumpulkan kayu dan bambu kering untuk dijual keliling kampung.

Jika beruntung Sujono mendapatkan uang Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

"Kadang laku Rp 10.000 kadang hanya Rp 5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan," kata Sujono, Rabu (20/5/2020).

Sehari-hari Sujono tinggal bersama istri dan anaknya.

Selain itu Sujono juga masih harus merawat ibunya yang sakit diabetes.

Walaupun tergolong kurang mampu, Sujono mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ia bercerita terpaksa menjual blender karena tak lagi memiliki uang untuk membeli beras.

"Sudah tidak punya uang untuk beli beras, barang yang bisa dijual ya hanya blender," kata Sujono

Kompas.com

Postingan video seorang bapak yang menjual blender di pinggir jalan karena lapar sambil menangis menjadi viral.

Baca Juga: Curhat Kepada Fadli Zon, Istri Habib Bahar Bin Smith Sebut Pemindahan Suaminya ke Nusakambangan Tak Diketahui Pihak Keluarga, Politisi Gerindra: Kenapa Jadi Makin Sewenang-wenang

Sementara itu Edy, Kepala Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan jika Sujono akan masuk sebagai penerima BLT.

BLT dari dana desa tersebut diserahkan pada Rabu (20/5/2020).

"Penyaluran BLT baru besok. Jadwalnya baru dikirim oleh Bank Jatim," ujarnya melalui pesan singkat Rabu malam.

Edy juga mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan sembako kepada Sujono serta memberitahu jika ia telah masuk sebagai salah satu warga penerima BLT.

"Ada sembako kita serahkan tadi dan memberitahukan namanya terdaftar sebagai penerima BLT," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penjual Pentol Jual Blender Rp 100.000 untuk Beli Beras, 3 Bulan Tak Bekerja karena Corona"

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya