Suar.ID - Setidaknya 15 orang telah terjangkit Covid-19 setelah mereka membuka peti mati seorang warga yang meninggal karena virus.
Melansir dari AsiaOne (18/5/2020), warga membuka peti mati untuk memandikan jenazah.
Warga mengabaikan protokol kesehatan dan peringatan dari pemerintah setempat.
"Kerabat dan tetangga dari almarhum membuka bungkus plastik di tubuh almarhum dan bahkan memandikannya. Itu sangat ceroboh," kata Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin kepada wartawan pada Minggu.
Baca Juga: Terbukti Melanggar Aturan, Kemenhub Berikan Sanksi Tegas bagi Batik Air
Dia mengatakan bahwa seorang warga desa yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dua minggu lalu di rumah sakit.
Jenazahterbungkus plastik dan ditempatkan di peti mati kayu, dikirim pulang atas permintaan kerabat.
Kerabat dan tetangga melakukan prosesi pemakaman normal untukjenazah yang meninggal, tanpa protokol Covid-19.
Peristiwa itu mendorong satuan tugas Covid-19 Sidoarjo untuk melakukan pelacakan kontak di desa.
Nur Ahmadmengonfirmasi ada 15 orang positif corona dan adabanyak orang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Nur Ahmad mengatakan hasil tes diumumkan pada hari Sabtu, Sidoarjomemiliki total 45 kasus baru yang dikonfirmasi, peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatat.
Melansir dari Kompas.com, Nur Achmad mengakui bahwa pihaknya terlambat menerima informasi atas kejadian tersebut.
"Kejadiannya sudah dua pekan yang lalu," jelasnya.
Namun demikian, dirinya sudah meminta petugas medis untuk melakukan tracing dan membatasi akses keluar masuk desa tersebut.
Dia mengatakan desa Jati sebagian telah ditutup untukmencegahpenyebaran virus.
"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melakukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," tutupnya.
Hingga kini, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik telah memperpanjang pembatasan sosial skala besar (PSBB) hingga 25 Mei.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)