Dampaknya tidak Main-main, Maskapai Penerbangan Tertua Kedua di Dunia Ini Bangkrut karena Covid-19, Sosok Ini Dituding jadi Biang Keladinya

Selasa, 12 Mei 2020 | 17:00
Avianca Youtube

Akibat wabah corona, maskapai penerbangan Avianca bangkrut.

Suar.ID -Maskapai penerbangan tertua kedua di dunia, Avianca Holdings, mengalami kebangkrutan setelah gagal membayar obligasi tepat waktu, sedangkan permintaan bantuan stimulus Covid-19 kepada pemerintah Kolombia sejauh ini tidak berhasil.

Maskapai terbesar kedua di Amerika Latin yang berbasis di Bogota akan menjadi maskapai besar pertama di dunia yang terpuruk akibat pandemi, menyadurdari Al Jazeera.

Seperti diketahui, Covid-19 yang berasal dari virus SARS-CoV-2 ini telah melumpuhkan seluruh perjalanan di dunia.

Avianca menangguhkan penerbangan penumpang yang dijadwalkan secara rutin sejak akhir Maret 2020 silam.

Baca Juga: Unggahan Selebgram Cantik Mantan Glenn Fredly yang Memprotes Maskapai Penerbangan Tuai Kecaman, Begini Tanggapan Batik AIr

Sebagian besar dari total 22.000 karyawannya tidak dibayar selama krisis ini.

"Avianca menghadapi krisis yang paling menantang dalam sejarah 100 tahun kami," kata Kepala Eksekutif Avianca, Anko van der Werff, dalam rilis berita, Minggu (10/5/2020).

Sebenarnya Avianca mulai lemah sebelum ada pandemi corona.

Pengajuan bantuan kepada pemerintah mengundang sorotan bahwa maskapai penerbangan tidak bisa mengandalkan negara di ambang kebangkrutan karena pandemi ini.

Baca Juga: Unggahannya yang Protes Maskapai Penuh Penumpang Dihujat Habis-habisan, Selebgram Cantik Mantan Glenn Fredly Ini Berikan Pengakuan Mengejutkan hingga Feni Rose Syok dan Terdiam

Kendati demikian, Avianca masih mengharapkan stimulus dari pemerintah.

"Ini sama sekali tidak mengejutkan," kata Juan David Ballen, kepala ekonom pialang Casa de Bolsa di Bogota.

"Perusahaan itu sangat berutang budi, padahal faktanya mereka mencoba merestrukturisasi utangnya tahun lalu," tambahnya.

Avianca, maskapai penerbangan tertua kedua yang terus beroperasi di dunia setelah KLM, memiliki utang $ 7,3 miliar, sekitar Rp 108 triliun pada 2019.

Baca Juga: Apabila Pandemi Corona Masih Berkepanjangan, Maskapai Penerbangan Milik Mantan Menteri yang tak Sungkan Tenggelamkan Kapal Asing Ini Terancam akan Mengalami Kebangkrutan: Untuk Sementara Menahan Napas

Maskapai ini mengajukan kebangkrutan Bab 11 di New York dan mengatakan akan melanjutkan operasi ketika merestrukturisasi utangnya.

Asosiasi Penerbangan Sipil Kolombia (ACDAC), sebuah serikat pekerja yang mewakili banyak karyawan Avianca, mendukung langkah tersebut.

Sejatinya Avianca sudah mengalami kebangkrutan sejak awal 2000-an.

Maskapai tua ini diselamatkan oleh seorang pengusaha minyak kelahiran Bolivia, Jerman Efromovich.

Baca Juga: Bikin Penumpang Deg-degan, Kondisi Pesawat yang Reyot dari Maskapai Penerbangan di Korea Utara Ini Bocor ke Publik!

Efromovich menumbuhkan Avianca secara agresif tetapi juga membebani operator dengan utang yang signifikan.

Membengkaknya utang membuat Efromovich sampai dikeluarkan dari maskapai tahun lalu saat kudeta dewan direksi yang dipimpin oleh United Airlines Holdings Inc.

Namun, hingga saat ini dia masih punya saham di sana.

United Airlines Holdings Inc. terancam kehilangan USD 700 juta atau Rp 10 triliun dari pinjaman Avianca.

Baca Juga: Viral Video Kejadian Mengerikan di Pesawat, Pramugari Terlempar ke Atas Kabin Sampai Penumpang Tersiram Air Panas, Ternyata Ini Penyebabnya

Saat disinggung terkait pengaruhnya membuat Avianca bangkrut, Efromovich menyangkal hal tersebut.

Manajemen yang mengambil alih setelah Efromovich dipindahkan sudah berfokus pada reorganisasi pemotongan biaya yang dijuluki "Avianca 2021" sebelum krisis tahun ini.

Namun keuangan Avianca nampaknya masih tidak bisa diselamatkan.

Roberto Kriete, presiden dewan Avianca, mengatakan tahun lalu dalam sebuah pertemuan dengan karyawan bahwa maskapai itu bangkrut.

Baca Juga: Bersikeras Tak Mau Disebut Gundik Petinggi Maskapai Garuda, Status Kepegawaian Pramugari Siwi Sidi Terungkap: Dia Merasa Pegawai Garuda tapi Setelah Diperiksa...

Bulan lalu, kantor akuntan Avianca, KPMG, mengatakan pihaknya memiliki keraguan substansial tentang kemampuan operator untuk bertahan setahun dari sekarang.

Yang paling mendesak, Avianca menghadapi pembayaran obligasi $ 65 juta atau Rp 968 miliar yang akan jatuh tempo pada Minggu ini.

Para analis berpikir maskapai tersebut tidakpunya solusi terkait hal ini. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Al Jazeera, Tribunnews