Enggak Hanya Dilakukan ketika Bulan Puasa Ramadhan, Inilah Waktu dan Niat Sholat Witir yang Wajib Kita Ketahui

Sabtu, 25 April 2020 | 11:01
Tribun Lampung

Waktu dan niat sholat witir selama puasa di bulan Ramadhan.

Suar.ID -Orang tahunya sholat witir dilakukan saat puasa di bulan Ramadhan saja, sebagai penutup sholat tarawih.

Padahal tidak begitu.

Untuk diketahui, sholat witir merupakan ibadah sunnah sepanjang waktu--tak hanya ketika bulan Ramadhan.

Ibadah sholat witir bisa dilakukan ketika Muharram, ketika Syawal, dan bulan-bulan yang lainnya.

Tapi kapan waktunya?

Sholat witir dilakukan pada malam antara setelah sholat Isya dan sebelum datang waktu Subuh.

Yang kemudian jadi pertanyaan, apakah sholat witir di bulan Ramadhan sama saja dengan sholat witir di bulan-bulan lainnya?

Sebelum menjawabnya, kita harus tahu dulu niat sholat witir.

Seperti tertulis dalam kitab-kitab hadis, pada hakikatnya sholat witir merupakan sholat dengan rakaat ganjil.

Bisa satu rakaat, bisa tiga, dan seterusnya.

Maka dari itu, niat sholat witir meski disesuaikan dengan jumlah rakaat yang hendak kita lakukan.

"Witir adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah," sabda Nadi Muhammad SAW sperti diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa'i.

Seperti disebut di atas, niat sholat witir tergantung dengan jumlah rakaat yang hendak kita jalankan.

Secara umum, niat sholat witir sebagai berikut:

Ushallii sunnatal-witri tsholatsa’raka’atin mustaqbilal qiblati [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Yang artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat witir, tiga rakaat dengan menghadap kiblat, [makmum / imam], karena Allah Ta’ala".

Nah pada kalimat tiga rakaat di atas bisa diganti satu, lima, tujuh, sebelas, dan seterusnya.

Niat sholat witir saat Ramadan dan di luar Ramadan

Kembali lagi, secara harafiah, sholat witir bermakna sholat yang ganjil, yang bilangan rakaatnya ebanyak satu, tiga, lima rakaat, dan seterusnya hingga sebelas rakaat.

Jika di bulan-bulan biasa sholat witir dikerjakan sendiri, di bulan Ramadhan sholat witir mendapat perlakukan khusus.

Dia dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, sebagai penutup sholat tarawih.

Hal ini akur dengan keterangan dari Syekh M Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain berikut ini, yang artinya:

"Salah satu jenis sholat sunnah yang tidak dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah adalah sholat (witir) di luar. (Jumlah minimal sholat witir adalah satu rakaat). Tidak makruh mengerjakan sholat witir hanya satu rakaat menurut pendapat yang muktamad, tetapi memang khilaful aula [menyalahi yang utama]. Jumlah sempurna minimal sholat witir adalah tiga rakaat. Lebih sempurna dari itu adalah lima rakaat, kemudian tujuh, kemudian sembilan. (Jumlah maksimal sholat witir adalah sebelas rakaat), ini puncak kesempurnaan sholat witir. Tidak sah sholat witir lebih dari itu [sebelas rakaat]."

Adapun niat sholat witir ketika puasa Ramadhan dan niat sholat witir di luar Ramadhan sama saja.

Kapan kita melaksanakan sholat witir?

Waktu pelaksanaan sholat witir menurut jumhur ulama adalah dimulai setelah sholat Isya' sampai dengan terbitnya fajar (sholat Subuh).

Hal ini didasari melalui beberapa hadits berikut, yang artinya:

“Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: Pada setiap malam Rasulullah saw melaksanakan sholat witir di awal malam, pertengahan malam dan akhir malam, maka berakhirlah waktu sholat witir hingga waktu sahur (terbitnya fajar)”. [HR. al-Jama’ah]

“Diriwayatkan dari Abu Sa’id, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Laksanakanlah sholat witir sebelum kamu mengalami waktu fajar”. [HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari dan Abu Dawud]

Yang perlu kita tahu, tak ada larangan terkait dengan waktu pelaksanaan sholat witir sesudah sholat Isya’ tanpa sholat tahajud (atau sholat tarawih ketika Rhamadan) terlebih dulu.

Bahkan seandainya merasa khawatir akan tidak melaksanakan sholat witir di tengah atau akhir malam, maka sebaiknya sholat witir dilaksanakan setelah sholat Isya. Terkait hal ini, Rasulullah saw bersabda:

“Diriwayatkan dari Jabir, dari Nabi saw beliau bersabda; “Siapa di antaramu khawatir tak akan dapat bangun pada akhir malam, maka hendaklah ia sholat witir lalu tidur. Dan barang siapa percaya akan dapat bangun pada akhir malam, hendaklah ia sholat witir pada akhir malam itu, sebab akhir malam itu disaksikan malaikat dan hal itu lebih utama.” [HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Jika sudah melaksanakan sholat witir di awal mala, lalu pada sepertiga malamnya kita melalukan sholat tahajud, jumhur ulama berkeyakinan kita tidak perlu lagi melakukan sholat witir lagi.

Mengerjakan sholat witir tanpa tahu keutamannya rasanya kok kurang lengkap.

Sholat witir mempunyai keutamaan yang besar, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah Yang Mahatinggi telah membekali kalian dengan satu sholat yang lebih baik bagi kalian dari binatang yang paling bagus, yaitu sholat witir.” (HR Abu Daud).

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya