Suar.ID -Ada mitos yang dipercaya sebagian masyarakat Sunda, sebuah keluarga tidak boleh menggelar hajat pernikahan tiga kali dalam setahun.
Kepercayaan itu sempat membuat Eti sedikit gentar, tapi akhirnya dia memutuskan untuk melanggarnya.
Dia menyelenggarakan resepsi pernikahan berbarengan dengan ketiga putrinya.
Kisah Eti pun menjadi viral di sosial media dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.
Wanita asal Cirebon itu jadi perbincangan netizen lantaran kisah perjalanan cintanya dan ketiga putrinya itu berakhir di akad nikah yang hanya berselisih hari.
Warga Dusun Pasir Jaya RT 04 RW 01 Desa Andapraja, Kecamatan Rajadesa, Ciamis, Jawa Barat, ini gelar resepsi pernikahan serentak dengan ketiga putrinya di lapangan bola setempat, Selasa (25/2).
Tak hanya Eti, ketiga anaknya pun tak menyangka bisa melaksanakan pernikahan bersamaa dengan sang ibu.
Tati Suryati (25), Tita Sugiarti (23), dan Resi Refayanti (19) adalah anak dari Eti, seorang janda pengelola rumah makan di dekat tempat tinggalnya.
Foto resepsi pernikahan mereka tersebar luas di Facebook hingga menjadi bahan perbincangan warganet.
Kehebohan itu lantaran pernikahan seperti ini agak jarang terjadi di Indonesia.
Bahkan pengelola WO (Wedding Organizer) yang merancang serta menyiapkan acara resepsi dibuat heran dengan kejadian seperti yang dialami Eti dan ketiga putrinya.
Selama 12 tahun berkecimpung di dunia agensi pernikahan dirinya baru pertama kali menjumpai kisah yang seperti ini.
“Selama 12 tahun ikut mengelola WO (wedding organizer) baru kali ini ada kejadian langka," kata WO Jang Agus58, dikutip dari Tribun Cirebon.
"Seorang ibu menggelar resepsi pernikahan serentak sekaligus bersama tiga anaknya. Bukan di gedung, tapi di lapangan bola."
Kala itu Agus58 bersama rekannya dari fotografer Japrot Foto (Kawali), make up Cici Salon, hiburan Suara Nada, serta MC Agus dan Asep SM dipercaya menyelenggarakan resepsi pernikahan ibu dan tiga putrinya tersebut di lapangan bola Pasir Peuti, Selasa (25/2/2020).
Agus pun membeberkan kisah dibalik resepsi janda dan ketiga putrinya yang bersamaan tersebut.
“Yang serentak itu resepsi pernikahannya. Kalau akad nikahnya sih beda waktu, tapi sama-sama masih di bulan Februari. Kami hanya dipercaya untuk melaksanakan resepsi pernikahannya saja. Resepsinya memang serentak,” katanya.
Menurut Agus, yang pertama menggelar akad nikah adalah Tita Sugiarti (23) dengan pasangannya Imam (21) Cibeureum Rancah, Rabu (5/2/2020).
Tita adalah anak perempuan nomor dua dari Eti.
Belum genap 24 jam, di keesokan harinya disusul oleh anak bungsunya yang baru saja tamat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang menggelar akad nikah.
Resi Refayanti (19) anak bungsu dari Eti itu dinikahi oleh Udi (24) sehari setelah acara akad nikah sang kakak yakni pada Kamis (6/2/2020).
Ternyata melihat kedua anaknya yang telah mengakhiri masa lajang yang hanya berselisih hari itu membuat Eti menjadi kepincut untuk mengakhiri masa lajangnya,
Wanita yang telah menjanda cukup lama lantaran sang suami yang meninggal dunia itu memang sudah memiliki hubungan istimewa dengan seorang pria asal Palembang sejak 3 tahun lalu.
Niat hati bersambut, Suparman (38) akhirnya mengutarakan keinginannya untuk meminang Eti, janda tiga anak itu.
Keduanya lantas menggelar proses akad nikah pada hari Minggu (9/2/2020) atau selang tiga hari setelah akad anak bungsunya diselenggarakan.
Begitu tahu sang adik dan kakak sekaligus ibunya mengakhiri masa lajang, putri sulung Eti tak mau kalah.
Namun Tati Suryati (25) yang juga telah menjanda dan miliki seorang anak ini terkendala mitos yang ada di daerahnya.
“Dalam mitos Sunda, ada pamali. Katanya tidak boleh menggelar hajat nikah, satu keluarga tiga kali dalam setahun,” ujar Agus.
Hal itu membuat Tati agak ragu dengan keputusannya untuk menikah kembali namun setelah dipikir kembali diapun akhirnya ikuti langkah keluarganya untuk menikah.
Janda beranak satu tersebut resmi menikah dengan pujaan hatinya, Irfan Ahmad Saifan (35) asal Cibulakan Rajadesa.
Prosesi akad nikah Tati dengan Irfan tersebut berlangsung hari Kamis (20/2/2020).
“Seluruh rangkaian proses akad nikah Ibu Eti dan ketiga anaknya itu berlangsung di rumah keluarga di Dusun Pasirjaya. Penghulunya dari KUA Rajadesa,” katanya.
Yang menjadi menarik dari pernikahan keluarga ini adalah dari kisah yang dituturkan sang ibu, Eti mengenai maksudnya yang disambut oleh anak-anaknya.
Menurut Agus, sebenarnya Eti hanya menginginkan anak pertamanya itu, yakni Tati Suryati yang didorong untuk menikah.
Tati yang sehari-hari mengelola salon tersebut semula menolak dengan berbagai alasan. “Menariknya yang mau menikah malah Tita, anak kedua ibu Eti. Menyusul kemudian Resi, lantas ibunya, Eti. Akhirnya Tati mau juga menikah,” jelas Agus.
Ibu Eti dan ketiga anaknya tersebut sepakat menggelar resepsi pernikahan serentak pada hari yang sama, Selasa (25/2) lokasinya di Lapangan Bola Pasir Peuti Dusun Pasirjaya, sekitar 100 meter dari rumah pengantin.
“Meski resepsi pernikahannya serentak tetapi undangannya masing-masing. Jadi nggak aneh kalau ada warga atau handai taulan ibu dan tiga anaknya tersebut mendapat empat undangan sekaligus,” katanya.
Resepsi pernikahan serentak ibu Eti dan tiga anak perempuannya di lapangan bola tersebut menjadi perhatian warga setempat.
Banyak warga setempat berdatangan ke lapangan bola Pasir Peuti, menyaksikan resepsi pernikahan ibu dan tiga anaknya sekaligus.
Ibu dan tiga anak duduk di pelaminan yang panjang, bersama pasangan pengantin masing-masing.
Dan resepsi pernikahan yang unik tersebut menjadi perhatian netizen.
Artikel ini sudah tayang di Sosok.ID dengan judul Tak Mau Kalah Dengan Ketiga Anaknya, Janda Asal Ciamis Barengkan Resepsi Pernikahannya Bersama 3 Putrinya di Lapangan Bola, Kisah Akad Nikahnya Bikin Kaget!