Aduh, Para Ahli Ini Sarankan agar Sosial Distancing karena Virus Corona Harusnya Berlaku hingga 2020

Rabu, 15 April 2020 | 14:08
Metro.co.uk

Ada kemungkinan social distancing akibat virus corona hingga 2022.

Suar.ID -Para ahli di Harvad School of Public Health ungkapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi terkait pandemi virus corona.

Termasuk hingga kapan masa social distancingyang disebabkan olehnya berlaku.

Melalui studi mereka, para ilmuwan itu melakukan pengukuran-pengukuran tentang adanya kemungkinan social distancing akan berlangsung hingga 2022.

Studi ini dilakukan ketika lebih dari 2.200 orang meninggal di Amerika Serikat akibat wabah pada hari Selasa.

Di Negeri Paman Sam itu sendiri saat ini tengah terjadi perdebatan soal membuka kembali ekonominya.

Jumlah kematian keseluruhan di AS dari virus ini mencapai lebih dari 28.300 pada hari Selasa.

"Social distancing mungkin diperlukan hingga 2022, kecuali jika ada peningkatan penanganan medis terhadap wabah tersebut," kata mereka dalam jurnal Science yang terbit Selasa.

Memberikan contoh Korea Selatan dan Singapura, para peneliti menulis, jarak yang efektif dapat mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan.

Selain itu cara ini memungkinkan pelacakan kontak dan karantina menjadi layak.

Studi ini mengakui bahwa social distancing kemungkinan besar akan memiliki konsekuensi ekonomi, sosial, dan pendidikan yang sangat negatif.

Studi ini menambahkan, bahkan dalam kasus 'eliminasi jelas', pengawasan virus corona masih harus dipertahankan.

Karena kebangkitan dalam penularan mungkin dapat dilakukan hingga 2024.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa infeksi telah "pasti" belum memuncak.

Hampir 2 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi.

Dan lebih dari 124 ribu orang telah meninggal dalam pandemi paling serius yang terjadi dalam seabad ini.

Episentrum telah bergeser dari Cina, tempat virus itu muncul pada bulan Desember, ke Amerika Serikat.

Di Negara Adikuasa itu sekarang mencatat paling banyak kematian.

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah menghentikan pembayaran AS ke WHO sambil menunggu ulasan tentang peringatannya tentang coronavirus dan China.

Presiden Trump mengatakan wabah itu bisa saja terkandung pada sumbernya dan menyelamatkan nyawa seandainya badan kesehatan PBB melakukan pekerjaan yang lebih baik menyelidiki laporan yang keluar dari Tiongkok.

Trump mengatakan dunia bergantung pada Organisasi Kesehatan Dunia untuk bekerja dengan negara-negara untuk memastikan informasi yang akurat tentang ancaman kesehatan dibagikan secara tepat waktu.

Pria yang juga pengusaha itu juga mengklaim organisasi tersebut gagal melaksanakan 'tugas pokok' dan harus dimintai pertanggungjawaban.

Namun presiden mengatakan AS akan terus terlibat dengan organisasi dalam mengejar apa yang disebutnya reformasi yang berarti.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya