Suar.ID -Tanpa tedeng aling-aling, Krisdayanti mengaku sudah beberapa kali melakukan operasi plastik.
Mulai operasi pipi hingga operasi payudara.
Dia juga terang-terangan bilang bahwa opearsi itu dia lakukan demi sang suami, Raul Lemos.
Kita tahu, Diva Pop Indonesia itu masih terlihat awet muda meski usianya sudah menginjak kepala empat.
Ternyata, dia ngaku rela melakukan operasi plastik untuk memperoleh penampilannya saat ini.
Sang suami pun jadi alasan dirinya rela berbaring di bawah pisau operasi.
KD blak-blakan membongkar bagian tubuh mana yang mengalami perubahan.
Tak cukup, Krisdayanti mengaku masih ingin mengoperasi bagian tubuh lain.
Dia mengatakan jika bukan hidungnya yang dioperasi plastik, tetapi hanya pengambilan tulang di cuping hidung.
"Mau dong (operasi plastik lagi)," ujarnya seperti dikutip Grid.ID.
Dalam tayangan "Ngopi Dara" Trans TV, mantan istri Anang Hermansyah ini menyebut bahwa kesadarannya sebagai artis jadi pendorong dirinya semakin mantap oplas.
Ibu dari Aurel dan Azriel Hermansyah ini ingin melakukan facelift saat berusia 50 tahun nanti.
KD menyebut perawatan tubuh dan wajahnya itu sebagai hadiah untuk dirinya dan sang suami.
Di balik perawatan untuk menyenangkan suami itu, Krisdayanti ternyata masih tak bisa penuhi satu permintaan besar Raul Lemos.
Raul sebenarnya ingin KD jadi ibu rumah tangga saja.
Pengusaha asal Timor Leste ini juga sempat tak setuju jika KD masuk dunia politik dengan jadi anggota DPR.
"Saya lebih mengharapkan dia sebagai seorang ibu untuk fokus terhadap keluarga dan anak-anak saya.
"Itu lebih penting bagi saya, lain-lain nggak penting bagi saya. Apa pun nggak penting bagi saya," ujar Raul seperti dikutip Grid Hot.
Mengakui pernah pakai narkoba
Krisdayanti juga terang-terangan mengaku pernah menggunakan narkoba.
Zat haram itu Krisdayanti gunakan saat wanita asal Malang, Jawa Timur, itu berada dalam puncak kariernya.
Pengakuan itu dia tulis dalam buku biografinya berjudul My Life, My Secret.
KD, begitu dia biasa dipanggil, juga menceritakan bagaimana reaksi Anang Hermansyah saat tahu dia menggunakan benda haram itu.
Ketika itu, Anang masih suami Krisdayanti.
Tapi seiring waktu, juga ketelatenan dan kesabaran Anang, perempuan yang kini dikenal sebagai KD itu terbebas dari narkoba.
Krisdayanti mengisahkan kenikmatan semu yang pernah diperolehnya 11 tahun lalu ketika mabuk sabu untuk mengisi kehampaan hati dan pikiran di tengah melejitnya karier di dunia tarik suara.
"Herannya, karierku semakin membaik. Anang semakin melaju dengan kesibukannya di studio,” ujarnya.
“Jadwal manggungku kian melimpah dengan honor yang sangat baik. Dan aku tetap memakai … sabu! Sungguh gila. Edan!” ujar Krisdayanti.
Selby, sang manajer, mulai mengingatkan Krisdayanti mengenai kebiasan buruk mengonsumsi shabu.
Saat itu kondisi kesehatan perempuan kelahiran 24 Mei 1975 itu mulai anjlok.
Kantong matanya menghitam, bibir kering, dan mata kuyu.
"Aku tak bisa menghentikan sabu! Sia-sia saja aku berharap sembuh dengan segera, karena sakau telah meracuniku setiap hari, setiap detik," katanya.
Tak pelak, ia mulai berani membawa sabu ke rumahnya, terus membeli shabu dan menyiapkan bong.
Yanti bahkan nekat memesan sabu kepada bandar narkoba untuk diantar ke rumahnya
"Itu (memesan sabu kepada bandar) lebih baik daripada aku menghubungi teman-teman pemakai. Tentu aku memanggil bandar jika Anang tidak ada di rumah," ungkapnya.
Transaksi berlangsung cepat di teras rumah, tak ada yang melihat dan tak ada yang curiga.
Namun kebiasaan memanggil bandar ke rumah itulah yang kemudian menguak tabir yang disimpan Yanti sehingga suaminya mengetahui.
Pada suatu siang, seorang bandar datang mengantar sabu pesanan Yanti.
Rupanya sang bandar tak langsung pulang, tapi istirahat sebentar di ruang tamu sambil merokok
"Asbak di meja penuh dengan puntung rokok. Pikiranku terarah sepenuhnya pada sabu yang siap kunikmati," katanya.
"Mataku luput dari pemandangan puntung rokok di asbak."
Mendadak Anang pulang. Ia jadi terheran-heran karena di asbak banyak puntung rokok.
Kecurigaan membuncah.
Menjawab pertanyaan suaminya, Krisdayanti secara serampangan mengatakan baru saja kerabat dekatnya datang.
Tetapi Anang tidak percaya begitu saja.
Para pembantu rumah tangga hanya menggelengkan kepala ketika ditanya Anang apakah saudara dekat yang bernama Budi baru saja datang ke rumah itu.
Anang bertambah terperanjat ketika masuk kamar didapati Yanti sedang menikmati sabu.
“Anang menjerit histeris. Anang memelukku. Ia syok. Entah berapa lama ia menangis. Aku hanya meringkuk takut dan bersalah di pojok tempat tidur. Aku menangis," ujar KD.
Selanjutnya terjadi melodrama sepanjang malam.
"Malam itu kami tak bisa melepaskan pelukan dan terus menangis," kenang Yanti.
Anang juga memberitahu ibu Yanti dan Yuni Shara (kakak kandung KD) mengenai aib itu.
Setelah menenangkan diri beberapa hari, Anang membawa Yanti ke sebuah pondok pesantren di tengah hutan di Jember, tempat dulu ia pernah menjadi santri.
"Setiap hari aku salat dengan khusyuk, didoakan oleh para kiai dan melakoni hidup murni," katanya.
"Makan minum seadanya, bekerja, dan memperkuat keimanan. Sepanjang itulah Anang tak pernah pergi dari sisiku."
Kiai di pesantren menggunakan terapi unik untuk membantu Krisdayanti. KD diminta tidur di atas batu di tengah alam terbuka.
"Berhari-hari aku tidur dalam kepungan rasa dingin yang menggigit di atas batu keras itu, ditemani Anang. Pagi-pagi, aku bangun dengan rasa segar yang tak pernah kurasakan," ungkap Yanti.
Peristiwa yang tak dapat dilupakannya, ketika bangun di pagi hari sejumlah warga setempat mengerumuni Yanti dan Anang, dengan wajah penasaran.
Ajaib, terapi unik itu, ditambah dialog dengan para kiai memulihkan kondisi KD dari kekosongan jiwa dan kecanduan narkoba.
"Anang membawaku pulang setelah yakin aku benar-benar telah terlepas dari narkoba," tulisnya.
"Kugenggam tangan Anang selama dalam pesawat. Alhamdulillah, aku mempunyai suami setegar dan sebaik dia."