Suar.ID-Keberangkatan cepat dua pelayan senior Ratu Elizabeth II bisa menjadi tanda terkuat bahwa Ratu akanmunduratau turun takhta.
Ini bisa berarti bahwa Pangeran Charles bisa naik takhta menggantikan sang Ratu dan menjadi raja.
Sally Osman, Direktur Royal Communications, dan Steve Kingstone, Sekretaris Ratu,sempat mengejutkanpublik pada tahun 2018 silam karena kepergian mereka.
Pasangan ini bekerja tanpa kenal lelah untuk "menjinakkan badai media" saat ada uang tunai dalam skandal besar yang mengguncang keluarga kerajaan beberapa hari sebelum pernikahan kerajaan.
Keduanya juga bekerja melalui saat-saat yang bahagia seperti kedatangan putra kerajaan Pangeran Louis pada bulan April.
Mereka juga bekerja ekstra saat pengunduran diri Pangeran Philip.
Laporan telah memunculkan pendapat bahwa Osman dan Kingstone pergi karenaada kaitannya dengan posisi di kerajaan.
Kepergian mereka yang cepat juga menimbulkan spekulasi bahwa Ratu bisa saja mengundurkan diri untuk mengizinkan putranyanaik takhta.
Pekan lalu, pemerintah melakukan gladi resik untuk kematian Ratu.
Para menteri mempraktekkan protokol pemecahan tanah untuk pertama kalinya dan bahkan memberikannya nama kode "London Bridge".
Hari pertama setelah kematian Ratu juga diberi nama kode - D1.
Ini terjadi beberapa hari setelah wanita berusia 92 tahun itu tidak menghadiriibadah di Katedral St. Paul, yang memicu kekhawatiran akan masalah kesehatannya.
Ada juga banyak contoh akhir-akhir ini bahwa Pangeran Charles mendorong Camilla untuk menjadi ratu.
Walaupun ada kabar Camilia bisa naik takhta meskipun dituding pelakor, seorang juru bicara Istana Kensington bersikeras bahwaDuchess of Cornwalltersebut tidak ingin menjadi ratu.
Bagaimana menurut Anda?
Siapakah yang bakal menjadi penerus Ratu ELizabeth II?(Adrie P. Saputra/Suar.ID)