Suar.ID -Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia, menceritakan bagaimana kisahnya terkurung selama 76 hari, jauh dari kampung halaman.
Menurut Humaidi, warga Wuhan sempat menganggap enteng Covid-19.
Humaidi bercerita bagaimana awal mula lockdown terjadi di Wuhan.
Kala itu mulai 23 Januari ketika angka kasus positif Covid-19, transportasi masuk, dan keluar Wuhan mulai diberhentikan.
Humaidi mengaku tidak ada pemberitahuan dini bahwa Wuhan akan dikunci total.
"Itu mendadak lho, langsung dikunci gitu saja," katanya.
Ia menceritakan di awal munculnya wabah Covid-19, perilaku warga setempat masih meremehkan, dan menganggap enteng.
"Nanti paling setengah bulan juga sembuh orang-orang itu," ujar Humaidi.
"Anehnya kita tanggal 22 Januari tenang-tenang saja."
"Kita malah main ke mall, yang di dalam situ, orang banyaknya minta ampun, aduh gobl**nya aku."
"Pas itu saya enggak pakai masker," imbuhnya.
Selanjutnya memasuki tanggal 2 Februari, Humaidi bercerita bahwa rumah-rumah susun, dan apartemen mulai dikunci.
Orang yang diperkenankan untuk berbelanja hanya Ketua RT, dan staf-stafnya.
Warga yang lain hanya bisa menitipkan barang apa yang ingin mereka beli.
"Didaftar barang-barang yang tersedia apa saja, nanti mereka bantu untuk belanja," terang Humaidi.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel