Suar.ID -Kematian Glenn Fredly yang mendadak mengagetkan banyak orang.
Termasuk, tentu saja, sang mantan, Aura Kasih.
Melalui Instagramnya, dia tak banyak menuliskan komentar.
Aura Kasih cukup menulis "Renjana".
Belakangan dia memosting salah satu halaman dalam buku yang pernah ditulisnya.
Buku itu dia beri judul Renjana.
Penyanyi kenamaan ini mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (8/4/2020).
Glenn dikabarkan meninggal dunia karena penyakit meningitis yang dideritanya.
Hal ini jelas mengejutkan publik, pasalnya sahabat Tompi ini selalu tampil enerjik dan ceria setiap saat.
Kabar soal dirinya sakit pun tak pernah terdengar hingga ia tutup usia.
Kabar ini pun cukup mengejutkan banyak orang, termasuk rekan-rekan sesama artis.
Penyanyi cantik Aura Kasih nampaknya jadi salah satu artis yang turut bersedih atas kepergian Glenn Fredly untuk selamanya.
Ia mengunggah beberapa foto berlatar hitam tanpa keterangan.
Satu diantaranya terdapat tulisan "Renjana" yang diduga merujuk pada sosok Glenn Fredly.
Ibu satu anak ini juga menuliskan soal pertemuan dengan Tuhan.
Ia pun menuliskan sosok yang pernah hadir di hidupnya.
"Selamat berbahagia bersama TUHAN renjana.. TERIMAKASIH sudah pernah hadir di hidup ku..," tulis Aura Kasih.
Meski tak mengungkapkan secara gamblang, unggahan Aura Kasih beberapa hari ini terlihat menjurus pada sosok Glenn.
Seperti diketahui, Aura dan Glenn sempat menjalin kasih.
Sayangnya, hubungan mereka harus kandas di tengah jalan karena perbedaan keyakinan.
Merujuk pada KBBI Online, renjana memiliki makna rasa hati yang kuat, seperti rindu, cinta kasih, dan sebagainya.
Aura juga pernah menuliskan buku berjudul Renjana yang disebut-sebut menceritakan kisah cintanya bersama Glenn.
Lewat unggahannya pada Kamis (9/4/2020) kemarin, Aura juga membagikan potongan kalimat dalam buku yang ditulisnya dua tahun lalu.
"Buku yang ku tulis 2 tahun yg lalu .... untuk RENJANA... RIP kaka, sahabat," terangnya.
Dalam cuplikan buku tersebut, ia menggaris bawahi soal kematian menurut sosok pria yang dalam buku diberi nama Gabian.
"Mati itu bukan berarti aku nggak bahagia. Justru kamu mesti merelakan aku, biar bahagia bertemu Tuhan," isi buku tersebut.
"Kesedihan itu hanyalah ego sesaat, ego karena kehilangan dan nggak rela melepaskan orang yang biasanya selalu ada di samping kita. Kematian itu adalah kebahagiaan dalam bentuk lain. Kado, kalau kamu nggak sedih ketika aku mati, itu artinya kamu rela melepasku bahagia," tambahnya.