Suar.ID -Kabar duka datang dari dunia hiburan di tengah wabah virus corona.
Penyanyi bersuara merdu Gleen Fredly dikabarkan meninggal dunia, Rabu (8/4) sekitar pukul 18.00 WIB.
Glenn meningga dunia di RS Setia Mitra.
Menurut informasi yang beredar, Glenn meninggal karena penyakit meningitis atau radang otak.
Terkait kabar Glenn, ek Pemimpin Redaksi Rolling Stone Indonesia Adib Hidayat sempat mencuitkannya.
"Bung! @GlennFredly."
8 faktor yang meningkatkan risiko meningitis
Merujuk pada situs kesehatan webmd.com, berikut ini delapan faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang meningitis:
1. Genetika. Beberapa orang mungkin mewarisi kecenderungan untuk mendapatkan meningitis. Jika mereka berhubungan dengan organisme yang dapat menyebabkan infeksi, mereka akan mudah terinfeksi.
2. Laki-laki. Pria mendapatkan meningitis lebih sering daripada wanita.
3. Kondisi hidup yang penuh sesak. Orang-orang di kamp-kamp, tempat penitipan anak, sekolah, dan asrama perguruan tinggi lebih mungkin untuk mendapatkan meningitis.
4. Terkespos serangga atau hewan pengerat. Orang-orang yang tinggal atau mengunjungi daerah di dunia di mana serangga atau tikus membawa kuman akan mudah terserang penyakit ini.
5. Tidak mendapatkan imunisasi. Orang-orang yang tidak mendapatkan suntikan untuk gondok, penyakit Hib, atau infeksi pneumokokus sebelum usia 2 tahun lebih mungkin untuk mendapatkan meningitis.
6. Orang yang berusia lanjut dan belum juga mendapatkan vaksin pneumokokus lebih mungkin terserang meningitis.
7. Tidak memiliki limpa, yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh, yang bekerja dengan baik membuat seseorang rentan terhadap meningitis.
8. Perjalanan ke daerah di mana meningitis umum terjadi. Misalnya, orang yang bepergian ke "sabuk meningitis " di sub-Sahara Afrika harus mendapatkan suntikan meningokokus.
Menurut comomeningitis.org, ada tujuh fakta terkait meningitis yang kerap tidak diketahui banyak orang.
1. Meningitis membunuh atau melumpuhkan sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.
2. Meningitis bakteri, yang merupakan bentuk yang paling parah dan umum meningitis, menyebabkan sekitar 120.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun.
3. Bahkan dengan diagnosis dini dan pengobatan, sekitar 10% dari pasien akan meninggal dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah timbulnya gejala, dan sampai 20% atau lebih akan mengalami kerusakan permanen dan cacat.
4. Bayi dan anak-anak berusia di bawah lima tahun dan remaja antara 15 dan 19 tahun paling berisiko terserang meningitis. Tapi siapa pun di dunia bisa mendapatkan meningitis setiap saat.
5. Di negara-negara berkembang karena kemiskinan, kepadatan penduduk dan kurangnya akses terhadap vaksin menjadi penyebab munculnya meningitis.
6. Penderita meningitis yang mampu bertahan hidup biasanya terkena efek jangka panjang, seperti tuli, kerusakan otak, kesulitan belajar, kejang, atau kesulitan melakukan kegiatan fisik. Efek-efek ini pada akhirnya “menghancurkan” hidup mereka.
7. Banyak orang tidak mengetahui tanda-tanda meningitis serta fakta bahwa meningitis sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin.