Ternyata Bukan dari Kelelawar, Virus Corona China Diduga Berasal dari Hewan Melata yang Sering Kita Temuai di Sekitar Rumah Ini, Begini Penjelasan Ahli

Rabu, 08 April 2020 | 17:09
Kompas.com

Kelelawar

Suar.ID -Dugaan awal menyebut bahwa virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 berasal dari kelelawar.

Tapi belakangan, dugaan itu mulai terbantahkan.

Ada fakta lain terkait asal-usul virus yang telah membunuh lebih dari 80 ribu orang di seluruh dunia itu.

Seperti dilansir Kompas.com,perlahan-lahan, misteri yang melingkupi virus corona mulai terkuak.

Hasil analisis genetika mengungkapkan bahwa virus corona yang mewabah di Wuhan, China, dan kini sudah mencapai berbagai negara di dunia kemungkinan berasal dari ular.

Virus corona ini memang pertama kali mewabah di pasar makanan laut di Wuhan.

Namun, perlu diketahui bahwa pasar tersebut tidak hanya menjual makanan laut, tetapi juga hewan-hewan liar hidup lainnya, seperti kelelawar, ular, kelinci, dan marmut.

Hal ini membuat para ahli kebingungan mengenai dari hewan mana virus corona jenis baru ini berasal.

Untuk menjawabnya, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Wei Ji dari Peking University of China melakukan perbandingan genom antara lima sampel virus yang baru dengan 217 virus serupa yang didapatkan dari berbagai spesies.

Rupanya, virus corona baru ini secara genetik paling mirip dengan virus yang terdapat pada ular, meskipun ia juga mirip dengan virus pada kelelawar.

Temuan ini membuat para ahli meyakini bahwa virus corona jenis baru yang sedang mewabah ini kemungkinan berasal dari ular.

Meski demikian, seperti diungkapkan oleh Haitao Guo dari University of Pittsburgh in Pennsylvania yang menelaah studi ini, temuan tersebut masih berupa spekulasi dan membutuhkan eksperimen lebih lanjut.

Peter Rabinowitz dari University of Washington in Seattle juga sependapat.

Dia berkata bahwa kemiripan virus jenis baru dengan virus pada ular dan kelelawar mungkin bisa dijelaskan demikian:

Virus berasal dari ular, tetapi kemudian bergabung dengan virus pada kelelawar dan membentuk virus jenis baru yang sedang mewabah.

Dugaan Rabinowitz ini bukan sesuatu yang mustahil karena di pasar makanan laut Wuhan, ular memang biasa dikurung dalam jarak dekat dengan kelelawar.

Setelah bergabunglah, ujar Rabinowitz, virus corona jenis baru kemudian masuk ke pernapasan manusia.

"Ini baru spekulasi, tetapi jika virus ada pada sekresi atau feses ular, bisa jadi ia kemudian menguap dan dihirup (oleh manusia) jika ada cukup banyak ular dan cukup banyak manusia," katanya.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona China Diduga Berasal dari Ular, Ini Penjelasannya"

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad