Pernah Jadi Model Majalah Dewasa dengan Banyak Penggemar, Ternyata Ini yang Dilakukan Roro Fitria ketika dalam Penjara: Mereka Sudah Membukakan Hati Saya

Minggu, 05 April 2020 | 11:51
Kolase TribunWow

Roro Fitria sebelum di penjara karena kasus narkoba, sering melakukan aktivitas ritual klenik

Suar.ID -Bagi yang mengikutinya sejak awal, rasanya tak asing dengan profesi Roro Fitria sebelum terjun ke televisi.

Benar, dia adalah seorang model majalah pria dewasa yang cukup populer.

Pose-posenya yang menantang mudah kita temuai di internet maupun di majalah-majalah itu.

Kariernya semakin moncer ketika dia memutuskan terjun ke dunia televisi.

Hingga kemudian narkoba merenggut semuanya.

Wanita cantik itu divonis empat tahun penjara gara-gara kasus tersebut.

Tapi di rumah prodeo itulah, Roro banyak belajar tentang hidup.

Kepada kanal YouTube KH Infotainment pada Kamis (2/4) kemarin, Roro Fitria banyak bercerita tentang aktivitasnya di dalam penjara selama ini.

Roro mengaku banyak mendapatkan teman selama berada di dalam Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, Roro juga sangat aktif di kegiatan masjid.

Yakni seperti rajin mengikuti pengajian yang sudah disiapkan.

Sehingga teman-teman Roro kebanyakan adalah ibu-ibu yang berasal dari pengajian tersebut.

Kemudian juga Roro berhubungan baik dengan para ustaz maupun ustazah.

"Banyak, karena saya sangat aktif di kegiatan masjid," terang Roro.

"Jadi temen-temen saya ibu-ibu pengajian, ustaz ustazah," tambahnya.

instagram

Roro Fitria

Dalam kesempatan itu, Roro menuturkan rasa terima kasih kepada teman dan gurunya selama berada di rutan.

Karena mereka, hati Roro dapat mengerti mengenai keyakinan yang dianut.

Setelah keluar dari tahanan, Roro mengaku akan terus berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik.

Roro menyebutkan masih terus belajar mengenai agamanya.

"Makasih banyak buat temen-temen, untuk guru-guru saya yang sudah membukakan hati saya," tutur Roro.

"Untuk saya bisa mendapatkan hidayah, petunjuk dari Allah yang saya terus masih belajar," lanjutnya.

Oleh karena itu, di hari kebebasannya, Roro mengatakan tidak ingin berlebihan.

Roro juga tidak mau berbicara terlalu banyak.

Karena hingga saat ini, ia masih terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Jadi saya tidak mau euforia atau berbicara apa," jelas Roro.

"Saya hanya terus belajar untuk berusaha berhijrah," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Roro juga menjelaskan soal kegiatannya selama sehari-hari di dalam rutan.

Roro menyampaikan, sel baru dibuka pukul 07.30 WIB.

Kalau dalam istilah narapidana, kunci gembok dinamakan keong.

Setelah itu, berbagai aktivitas dapat dilakukan oleh para napi.

Yakni seperi menuci baju hingga memilih untuk sarapan.

Kompas.com
Kompas.com

Inilah yang akan dilakukan pertama kali oleh Roro Fitria saat keluar dari tahanan.

Apabila sudah melakukan dua kegiatan tersebut, napi dipersilakan untuk mengikuti pengajian.

Pengajian diadakan bagi napi yang beragama Islam.

Untuk agama lain, Roro mengatakan diberikan pembinaan sesuai keyakinan masing-masing.

"Kalau sehari-hari dari kita istilahnya buka keong itu gembok," jelas Roro.

"Jadi kita buka keong jam 07.30 WIB lalu kita bisa beraktivitas ada yang mencuci baju, ada yang sarapan."

"Dan ada yang bisa datang ke pengajian untuk yang agama islam," ujar dia.

"Untuk temen-temen yang beragama lain juga diberikan fasilitas untuk membina agama," imbuhnya.

Tidak sampai di situ, sejumlah kegiatan juga disediakan di dalam tahanan.

Roro menjelaskan, terdapat pembinaan di bidang olahraga.

Ada beberapa jenis olahraga yang sering diadakan.

Yakni aeorobik dan juga terdapat yoga.

Selain itu, juga ada bimbingan kegiatan untuk melatih keterampilan para napi.

Seperti merajut dan juga membuat monte.

Dalam kesempatan itu, Roro juga memperlihatkan hasil karyanya ketika ia merajut.

Roro menunjukkan sebuah tas berukuran sedang dan memiliki dua warna, ungu dan abu-abu.

Kemudian Roro menjelaskan, terdapat hiasan yang dikombinasikan dengan swarovski.

"Lalu ada pembinaan olahraga juga, jadi ada aerobik ada yoga," tutur Roro.

"Terus juga ada bingke, bimbingan kegiatan itu ada merajut dan sebagainya," ujarnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya