Disebut Lebih Berbahaya dari Virus Corona, Sosok Ini Ungkap 1 Hal yang Tak Banyak Dipahami tentang Jokowi soal Penanganan Wabah Covid-19

Sabtu, 04 April 2020 | 11:08
KompasTV

Luhut Binsar Pandjaitan, oleh Faisar Basri, disebut lebih berbahaya dari virus corona.

Suar.ID -Luhut Binsar Pandjaitan sedang jadi pembicaraan.

Hal ini lantaran beberapa komentar-komentarnya di tengah wabah virus corona belakangan ini dinalai kontroversial.

Pakar ekonomi, Faisal Basri, dalam Twitter-nya bakan menyebutnya "Lebih berbahaya dari coronavirus Covid-19."

Twitter Faisal Basri

Cuitan ekonom Faisal Basri soal Luhut Binsar Pandjaitan yang dia sebut lebih berbahaya dari virus corona.

Di luar itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu baru saja bilang, ada satu hal yang tidak banyak diketahui tentang Presiden Jokowi soal penanganan virus corona.

Menurutnya, ada yang diprioritaskan oleh Jokowi dalam pencegahan maupun penanganan Covid-19 ini.

Dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (2/3/2020), Luhut awalnya menanggapi soal pemerintah dinilai lambat dalam mengambil keputusan.

Luhut mengatakan keputusan yang diambil tentunya mempertimbangkan berbagai hal, termasuk konsekuensi yang harus ditanggung.

Dirinya lalu menyebut pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan tidak berbeda jauh dengan negara-negara lain yang dianggap lebih cepat dan tegas.

Dan menurutnya, setiap negara tentunya mempunyai situasi permasalahan yang berbeda-beda.

"Siapa yang bilang kita lambat, kan hampir sama saja keputusannya, India, Malaysia, kita yang beda-beda satu dua hari," ujar Luhut.

"Masing-masing mempunyai masalah sendiri, massa-massanya punya pertimbangannya sendiri," jelasnya.

Kompas.com
Kompas.com

Presiden Jokowi digugat Rp 10 M karena dianggap lalau dalam mengantisipasi corona.

Luhut kemudian melanjutkan bahwa setiap kebijakan yang diambil Jokowi terkait penanganan Virus Corona tidak bisa serta merta, namun ada satu hal yang dipertimbangankan.

Mereka adalah masyarakat kurang mampu yang berada di kalangan bawah.

Masyarakat kalangan bawah tersebutlah yang bisa dikatan sangat terdampak penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, mereka menjadi tanggung jawab penuh Jokowi dan pemerintah.

Prinsip itulah yang selalu diwanti-wanti oleh Jokowi kepada jajarannya, termasuk para menteri.

"Presiden itu wanti-wanti kita, selalu berkali-kali, mungkin karena berlatar beliau," ungkap Luhut.

"Beliau selalu bilang, saya punya tanggung jawab besar kepada orang-orang yang kurang mampu, rentan itu," jelasnya.

Atas dasar itulah, menurut Luhut setiap kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan mereka.

Dan sebisa mungkin memastikan supaya masyarakat kurang mampu tadi tidak semakin mempersulit keadaanya, termasuk tidak melakukan lockdown ataupun karantina wilayah.

Hal itulah menurut Luhut tidak banyak dipahami oleh banyak orang.

Tribunnews
Tribunnews

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Pemerintah melainkan akan menerapkan status darurat kesehatan dan membelakukan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).

"Jadi policy saya, harus bisa mengamankan mereka, ini yang tidak banyak dipahami orang," kata Luhut.

"Kita mungkin orang-orang berada enak dengar, tapi orang yang satu tempat tinggal untuk 4-5 orang itu gimana."

"Presiden sampai mikir ke situ, bagaimana orang ini, bagaiman kita mengurangi penderitaan mereka, itu yang bikin sulit," imbuhnya.

Lebih lanjut, Luhut menilai kebijakan PSBB itulah yang dirasa sesuai dan tepat untuk diterapkan di tengah pandemi Virus Corona di Indonesia.

Bagaimana juga harus tetap memikirkan masyarakat kalangan bawah.

"Kita lihat ini yang paling bisa mengatasi itu," pungkasnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya