Suar.ID -Five Vi mengaku trauma menjalani hubungan baru dengan seorang pria.
Five Rachmawati atau yang kerap disapa Five Vi, mulai melejit setelah membintangi film Terowongan Casablanca pada tahun 2007 silam.
Five Vi juga kerap dikenal karena perannya dalam beberapa film horor Indonesia.
Namun nama Five Vi kini bak hilang ditelan bumi.
Wanita 40 tahun itu sudah jarang terdengar dan jarang tampil di layar kaca televisi maupun film.
Kini Five Vi sedang disibukkan dengan berbagai agenda politiknya.
Five Vi bahkan kerap membagikan kegiatannya dalam berpolitik di akun Instagram pribadinya.
Meski berkarier di dunia politik, Five Vi bahkan tak pernah terlihat ditemani oleh seorang lelaki.
Ya, pasalnya Five Vi sudah 16 tahun menjadi seorang janda.
Five Vi pertama kali menikah dengan Iwan Setya Budiman, namun pernikahan tersebut berujung cerai pada tahun 2006.
Dari pernikahannya dengan Iwan, Five Vi dikaruniai seorang putri.
Namun pernikahan Five Vi dengan Iwan tak berjalan mulus dan berujung pada perceraian.
Perceraian tersebut bahkan berbuntut panjang hingga perselisihan hak asuh anak.
Hak asuh anak jatuh ke tangan Five Vi, namun hingga kini dirinya tak bisa leluasa bertemu dengan sang putri.
Lantaran putrinya masih berada di bawah pengawasan sang mantan suami.
Five Vi bersama kuasa hukumnya, Henry Indraguna, saat ditemui Grid.ID di kawasan Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).
Cerai dari Iwan, Five Vi pun akhirnya membuka hati dengan menerima ajakan nikah dari seorang pengacara.
Namun, Five Vi harus rela dinikahi secara siri dan dipoligami menjadi istri keempat.
Pernikahan tersebut hanya bertahan selama satu bulan, hingga akhirnya berakhir perceraian.
Pengalaman tersebut hingga membuat Five Vi berhati-hati saat menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki.
Bahkan Five Vi mengaku kapok dipoligami oleh seorang laki-laki.
Hal tersebut disampaikan oleh Five Vi, dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube ESGE Entertainment, Minggu (18/08/2019).
"Sebenernya di Islam memang boleh poligami, tapi di hadist itu jelas poligami itu dilakukan harus pada orang yang bisa adil,"
"Saya sebenarnya bukan menentang, ya nggak setuju poligami, karena kalau menentang itu menentang agama, tapi saya juga tidak bilang setuju, tergantung kalau si suami bisa membagi hartanya dengan adil," ungkap Five Vi.
Five Vi bahkan menyesal karena telah mau dipoligami oleh seorang lelaki.
"Dulu aku pikir nasib janda itu dipoligami ya, tapi nggak jaminan yang saya bilang tadi,"
"Kemarin kan begitu, tapi kalau dulu saya orientasinya bukan harta ya, dia menawarkan diri mau balikin anak saya jaminannya, nanti aku dilindungi, dirumahin, yang penting aku hidup sama anak ku, ternyata enggak," imbuh Five Vi.
Five Vi
Dari pernikahan singkatnya, Five Vi merasa harga dirinya diinjak-injak dan tak mendapat apapun.
"Dan nggak dikasih apa-apa loh, harapannya anak ku balik, dulu pengalaman dengan poligami itu gagal, aku pikir bakal mengangkat derajatku, eh derajatku malah diinjek-injek," ucap Five Vi.
Lama menjadi seorang janda, Five Vi merasa masih sedikit trauma dengan kekerasan yang pernah dialaminya saat berumah tangga.
"Aku fokus ke anak-anakku, jadi nggak sadar dengan kesendirianku,"
"Trauma pasti ada, kalau hubungan sama orang suka kebayang digebukin, ngomong dikit, dipukul, disiram," ungkap Five Vi.
Meski trauma mengalami kekerasan dalam rumah tangga, Five Vi saat ini sangat ingin menikah dengan orang yang tepat.