Suar.ID -Pria bernama Suripto, penggali kubur yang sudah 7 tahun dipercaya melayani keluarga Jokowi, berkisah soal proses pemakaman ibunda presiden, Sudjiatmi Notomiharjo atau akrab disapa Eyang Noto.
Dikutip dari TribunSolo.com, Eyang Noto dimakamkan di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng pukul 13.00 WIB.
Proses penggalian makam sudah dilaksanakan sejak Rabu, 25 Maret 2020 pukul 19.30 WIB.
Sementara proses pemakaman sendiri rencananya digelar pada Kamis 26 Maret 2020 sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut Suripto, proses penggalian dan persiapan makam Eyang Noto tergolong mudah.
"Tanahnya mudah digali," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Tidak hanya dirinya, tetapi ada beberapa orang yang ikut membantu penggalian.
Agar kuat, menurut dia, dinding liang lahat dilakukan penguatan.
Baca Juga: Tetangga Beberkan Detik-detik Berpulangnya Ibunda Jokowi: Kaget, Ramah dan Baik Orangnya
"Kami buat bekisting terus melakukan pengecoran," imbuhnya membeberkan.
Suripto mengungkapkan dirinya baru mendapat kabar meninggalnya nenek Gibran Rakabuming Raka itu sekira pukul 18.00 WIB.
Hal itu didapatkannya langsung dari kepala dusun setempat.
"Saya dapat kabarnya dari Pak Kadus, dapatnya saat adzan Maghrib," ungkap dia.
Dia pun diminta untuk segera mengumpulkan tenaga penggali yang siap membantu proses penggalian makam.
Sebanyak delapan orang penggali kubur berhasil dikumpulkannya.
"Saya diminta untuk siap-siap mengumpulkan teman-teman, sebanyak delapan orang saya siapkan," terang dia.
Bahkan pria paruh baya itu mengaku jika selama ini penggalian liang lahat di pemakaman keluarga Presiden Jokowi adalah dirinya.
"Yang tanggung jawab menggali dari awal itu saya, sudah hampir tujuh tahun melakoninya," akunya.
"Ya, keluarga besar Pak Jokowi," tandasnya membeberkan.
(Tribun Solo)