Suar.ID -Rabu (25/3/2020), Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit DKT Solo.
Staf khusus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia, membenarkan hal tersebut.
"Iya betul, saya juga mendapatkan info tersebut dari sekretaris Pribadi Bapak ( Jokowi)," ujar Angkie pada Rabu sore.
Lantas, seperti apa sosok Sujiatmi Notomiharjo?
Berikut fakta-fakta ibu dari Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo.
Satu-satunya murid perempuan di SD Kismoyo
Sujiatmi Notomiharjo lahir pada 14 Februari 1943, setengah bulan sebelum pasukan Jepang menduduki Jawa.
Dia merupakan anak bungsu dan perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara pasangan Wirorejo dan Sani.
Sementara kakaknya bernama Wirorejo dan Miyono.
Sujiatmi tumbuh besar di Desa Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Mengutip buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (2014), orangtuanya tak pernah membedakan perlakuan terhadapnya dan terhadap kakak lelakinya.
Saat kakak lelakinya sekolah, ia pun turut sekolah.
Padahal, di kampung itu tidak ada satu pun anak perempuan sebayanya bersekolah. Sehingga, satu-satunya perempuan yang bersekolah adalah dirinya.
Jarak rumahnya dengan SD Kismoyo, tempat ia bersekolah pun cukup jauh yakni mencapai 5 kilometer.
Terkadang, Sujiatmi pergi ke sekolah berjalan kaki, tetapi kadang juga menggunakan sepeda.
Semasa sekolah, dia selalu mendapatkan nilai tertinggi untuk pelajaran berhitung.
Hal itu membuatnya menjadi asisten yang sangat tangguh dalam menggerakkan roda usaha kayu suaminya.
Bertemu suaminya, Widjiatno
Gobak sodor adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas tiga sampai lima anak.
Sujiatmi seringkali memainkannya dengan anak laki-laki, dan inilah awal mula perkenalannya dengan Widjiatno yang menjadi suaminya.
Hal itu terjadi saat Sujiatmi masih di tingkat SMP, sementara Widjiatno tiga tahun lebih tua dan saat itu di tingkat SMA.
Keluarga besar Widjiatno adalah lurah. Kakeknya lurah, juga ayah dan pakdenya.
Sujiatmi pun pacaran dengan Widjiatno selama 2 tahun, hingga akhirnya memutuskan menikah pada 23 Agustus 1959.
Usia Sujiatmi baru 16 tahun dan Widjiatno yang kelak bernama Notomiharjo berusia 19 tahun.
Keduanya belum lulus sekolah.
Sujiatmi memutuskan berhenti sekolah setelah pernikahan tersebut.
Usai pesta pernikahan tersebut, keduanya hijrah ke Solo dan mulai merintis usaha kayu mengikuti jejak kedua kakak Sujiatmi.
Awalnya Sujiatmi dan Widjiatno masih harus mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya sukses menjadi pengusaha kayu dengan ribuan karyawan dan delapan pabrik.
Kelahiran Jokowi
Waktu berlalu dan Sujiatmi akhirnya mengandung anak pertamanya.
Anak itu lahir pada 21 Juni 1961 dan Noto menamainya Joko Widodo atau sering disebut Jokowi.
Joko artinya lelaki, Widodo artinya slamet atau selamat. Kepalanya besar waktu lahir.
Melahirkan Jokowi bukan perkara mudah.
Baca Juga: Kabaar Gembira untuk Indonesia! Jokowi Pesan Jutaan Butir Obat Ini Demi Sembuhkan Virus Corona
Usianya baru 18 tahun dan sendirian saat itu di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo.
Pihak rumah sakit melarang proses kelahiran ditunggu keluarganya.
Wirorejo, ayah Sujiatmi mengamati kepala bocah itu saat berusia 4 tahun dan berkata,"Bocah berkepala besar seperti itu pasti jadi orang," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Fakta-fakta Ibu Jokowi, Jadi Satu-satunya Murid Perempuan SD Kismoyo Hingga Pertemuan Dengan Suami