Suar.ID -Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, meninggal dunia di Solo, Rabu (25/3) sore sekitar pukul 16.45.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ibunya, Sudjiatmi Notomiharjo meninggal karena sakit kanker.
SementaraStaf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono mengungkapkan bahwa ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo (77), sudah lama menderita sakit kanker.
"Benar. Beliau sudah lama sakit kanker tenggorokan," kata dia, dalam pesan singkat, Rabu (25/3).
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu (25/3/2020), Jokowi mengatakan ibundanya telah menderita sakit kanker selama 4 tahun.
Sudjiatmi juga sudah menjalani pengobatan ke beberapa rumah sakit termasuk RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Ibu ini sudah 4 tahun menderita sakit kanker dan sudah berobat, berusaha, berikhtiar utamanya di RSPAD Gatot Soebroto tetapi memang Allah sudah menghendaki (meninggal)," kata Jokowi.
Lebih lanjut, atas nama keluarga, Jokowi menyampaikan permohonan maaf untuk Ibundanya.
"Atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosanya diampun Allah dan husnul khotimah," ujar dia.
Terkait pemakaman, Jokowi menyatakan jenazah Sudjiatmi akan dimakamkan Kamis besok pukul 13.00 WIB di pemakaman keluarga di Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan, Kabupaten Karanganyar.
Saat ini, jenazah Sudjiatmi sudah berada di rumah duka, Jln. Pleret Raya No 9 A, Sumber, Banjarsari, Solo.
Jenazag tiba dari RS DKT Slamet Riyadi Solo pukul 18.40 WIB.
Pantauan Tribunnews.com, saat jenazah tiba, pelayat terlihat mulai berdatangan.
Petugas keamanan terlihat tengah menyiapkan peralatan untuk pengamanan seperti metal detektor.
Oleh aparat keaamanan, media dilarang mendekat.
Diberitakan sebelumnya, Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo tutup usia pada pukul 16.45 WIB.
Sudjiatmi meninggal di usia 77 tahun.
Sebelumnya, Sudjiatmi pernah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Yogyakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Setelah adanya kabar duka tersebut, Presiden Jokowi langsung meluncur ke Solo dan mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo pada pukul 17.52 WIB.
Jokowi kemudian langsung menuju ke RST Slamet Riyadi Solo pukul 18.20 WIB.
Dari foto yang didapatkan Tribunnews.com, Jokowi mengenakan kemeja putih didampingi anaknya Gibran Rakabuming Raka.
Dijaga Ketat
Pantauan Tribunnews.com di sekitar rumah duka tampak penjagaan ketat dilakukan aparat.
Mulai dari depan gang Jl Pleret Raya, Sumber, Banjarsari, Solo, telah berjaga sejumlah aparat berseragam.
Lalu ada bendera merah, bendera duka terpasang di tengah jalan masuk gang rumah duka.
Sekitar 100 meter masuk ke barat, di sekitar lokasi rumah duka juga sudah tampak ramai.
Penjagaan oleh aparat juga tampak di sekitar rumah duka.
6 tanda kanker tenggorokan yang jarang kita ketahui
Kanker tenggorokan sering tidak menimbulkan gejala sampai tahap akhir, namun deteksi dini membuat pengobatan lebih efektif.
Jika Anda melihat salah satu gejala kanker tenggorokan berikut ini, atau jika Anda memiliki riwayat merokok atau penggunaan alkohol yang berlebihan, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter.
Benjolan di leher
Jika Anda melihat benjolan di leher yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya, itu bisa menjadi tanda kanker tenggorokan.
Ini berarti bahwa jika ada tumor, kemungkinan besar metastasis dari tenggorokan ke leher, kata Eric M. Genden, MD, profesor dan ketua sistem Otolaringologi di Sistem Kesehatan Mount Sinai di New York City, seperti dikutip dari Reader’s Digest.
Benjolan paling umum dirasakan tepat di bawah rahang, katanya, tetapi mereka juga bisa hadir di tempat lain di leher.
Kelenjar yang membengkak di leher Anda dapat memiliki beberapa penyebab berbeda yang bukan kanker.
Perubahan suara
Kanker yang terbentuk pada pita suara sering kali dapat menyebabkan suara serak atau perubahan suara dan nada suara Anda.
Untungnya, perubahan yang nyata ini sering mengarah pada diagnosis lebih awal dan merupakan salah satu gejala kanker tenggorokan awal, menurut American Cancer Society.
Jika suara serak tidak hilang dalam waktu dua minggu, kunjungi dokter.
Anda atau pasangan Anda menderita HPV
Sudah diketahui bahwa human papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker serviks jika Anda seorang wanita.
Tetapi dalam dekade terakhir, kanker mulut yang dikaitkan dengan HPV telah meningkat setidaknya empat kali lipat pada pria dan wanita, menurut The Mount.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan sekitar 70 persen kanker orofaring (tumor di belakang tenggorokan) dapat disebabkan oleh HPV.
“Telah ada epidemi eksplosif kanker terkait HPV. Pria sekarang mendapatkan kanker tenggorokan pada tingkat yang mengkhawatirkan, ”kata Dr. Genden.
Bagaimana tepatnya HPV dikaitkan dengan kanker mulut masih belum jelas.
Tetapi Dr. Genden mengatakan yang jelas adalah semakin banyak pria mengembangkan infeksi HPV di tenggorokan mereka, sebagian besar melalui seks oral.
Meskipun belum ada cara untuk menguji laki-laki terhadap virus, mengetahui status HPV pasangan Anda adalah salah satu cara untuk melakukan tindakan pencegahan.
Kanker tenggorokan yang berhubungan dengan HPV memiliki gejala yang sama dengan kanker tenggorokan yang dikaitkan dengan merokok, alkohol atau apa pun: rasa sakit saat mengunyah, luka di leher yang tidak sembuh, sulit menelan, atau suara serak.
Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV dan, karenanya, kanker apa pun yang terkait.
Sering merasakan sesuatu di tenggorokan
Jika selalu terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan (ini disebut "sensasi benda asing" di dunia medis), itu bisa berarti tumor menghalangi sebagian tenggorokan Anda.
“Ini adalah presentasi yang sangat umum. Orang-orang merasakan ada sesuatu di sana tetapi mereka tidak dapat melihatnya, "kata Dr. Genden.
Kesulitan atau menelan yang menyakitkan juga bisa menjadi salah satu tanda awal kanker tenggorokan.
Sakit telinga
Menurut CDC, sakit telinga yang dirasakan terus-menerus kemungkinan merupakan gejala kanker tenggorokan.
Sakit tenggorokan yang persisten
Jika Anda tidak sakit tetapi tidak bisa menghilangkan tenggorokan yang gatal, itu bisa menjadi salah satu tanda awal kanker tenggorokan.
Tumor yang terbentuk di daerah di bawah pita suara sering menyebabkan gejala kanker tenggorokan ini, menurut American Cancer Society.