Suar.ID -Lion Air membenarkan ada satu pilotnya yang meninggal di salah satu rumah sakit di Tangerang.
"Salah satu pilot ini dinyatakan meninggal oleh tim medis, pada Minggu (22/3/2020) pukul 17.05 WIB," ucap Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resminya, melansir dari Tribunnews Senin (23/3/2020).
Ia menambahkan, pihaknya belum menerima informasi pasti mengenai meninggalnya salah satu pilot tersebut, dan jenazah yang bersangkutan sudah dikuburkan.
"Hingga saat ini, kami, yaitu Lion Air belum menerima informasi mengenai kejadian meninggalnya salah seorang pilot kami," ujar Danang.
Lanjut Danang, Lion Air menyampaikan duka cita yang terdalam atas kepergian salah satu penerbang terbaik Lion Air ini.
"Semoga keluarga dan orang terdekat yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan sabar menghadapi musibah ini," ucap Danang.
Danang juga menyebutkan, jenazah pilot Lion Air ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan telah dimakamkan pada hari yang sama yaitu Minggu.
"Salah satu pilot kami ini, memiliki catatan terkait perilaku, kesehatan serta kinerja yang terbilang sangat baik," ujar Danang.
Selain itu Danang membeberkan, bahwa pilot terkait terakhir kali melakukan pengecekan kesehatan pada 4 Maret 2020, dan ia dinyatakan dalam keadaan sehat.
"Berdasarkan rekam medis, pengecekan kesehatan terakhir, almarhum dinyatakan sehat dan laik terbang.
"Dalam pengecekan kesehatan tidak ditemukan pula adanya indikasi penggunaan obat terlarang atau narkoba," kata Danang.
Selain itu Danang juga menegaskan, Lion Air selalu mempekerjakan karyawan dan awak pesawat sesuai dengan protokol kesehatan dan melaksanakan aturan regulator.
"Salah satunya dengan cara melakukan kesehatan secara konsisten, sebelum awak pesawat melakukan tugas terbang," kata Danang.
TanggapanKemenhub
Kementerian Perhubungan membenarkan ada seorang pilot maskapai yang beroperasi di Indonesia yang meninggal.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto membenarkan adanya kabar mengenai pilot tersebut.
Namun, Novie tak bersedia merinci identitas dan dari maskapai mana pilot tersebut berasal.
"Saat ini belum ada informasi detail mengenai kasus ini, dan kami sedang menunggu informasi dari maskapai tempat pilot itu bekerja," ucap Novie, Senin (23/3/2020).
Lanjut Novie, dengan adanya kasus ini tentunya akan dilakukan tindakan pelacakan oleh kementerian Kesehatan.
Pelacakan ini tentunya merupakan standar yang dilakukan Kementerian Kesehatan, untuk menemukan riwayat perjalanan dengan pilot dalam kurun waktu 14 hari ke belakang.
"Awak kabin dan yang pernah melakukan kontak dengan pilot tersebut, akan ditelusuri dan mereka pastinya akan dikarantina," ujar Novie.
(Tribunnews)