BREAKING NEWS: Hasil Simulasi BNPB, Warga Indonesia yang Berisiko Terjangkit Virus Corona Mencapai 700 Ribu Orang

Jumat, 20 Maret 2020 | 20:23
KOMPAS.com/Ihsanuddin

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto

Suar.ID -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja melakukan simulasi penelusuran potensi warga Indonesia yang berpotensi terjangkit virus corona.

Hasil sungguh mencengangkan.

Seperti dilaporkan Kompas.com, jumlah warga Indonesia yang berisiko terinfeksi virus corona mecapai 600 ribu hingga 700 ribu orang.

Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Acham Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, pada Jumat (20/3).

Bagaima hasil itu bisa didapatkan?

"(Menurut) data, kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, adanya kelompok orang yang berisiko (terjangkit virus corona) adalah pada kisaran 600 ribu hingga 700 ribu (orang)," ujar Yuri.

Angka tersebut didasarkan dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.

Seluruh orang yang tercatat pun akan diperiksa kesehatannya, apakah mereka juga terjangkit virus yang sama atau tidak.

"Apabila dia (pasien positif corona) berada di rumah, maka seluruh rumah akan diperiksa," papar Yuri.

"Apabila dia melakukan aktivitas di kantor, maka seluruh orang di kantor, di dalam ruang kerja itu akan dilakukan pemeriksaan."

Oleh sebab itu, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan tes virus corona masal.

"Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara masal. Dikonotasikan bahwa pemeriksaan secara massal itu adalah pemeriksaan yang mempunyai peluang kontak dengan kasus positif," lanjut Yuri.

Merujuk pada simulasi di atas, Yuri memastikan, pemerintah menyiapkan sekitar 1 juta alat tes agar pelaksanaan tes masal berlangsung lancar.

Walau begitu, Yuri menekankan bahwa orang yang dites virus corona hanyalah yang tercatat pernah kontak dekat dengan pasien positif penyakit Covid-19.

Sementara, mereka yang tidak memiliki riwayat kontak dekat, tidak akan dites.

Kecuali dia mengalami gejala serupa Covid-19.

"Jadi tidak semua orang harus diperiksa ya. Manakala risiko kita yakini rendah, maka tidak dilakukan pemeriksaan," ujar Yuri.

Dia sekaligus mengingatkan, tes massal merupakan seleksi awal terhadap mereka yang berpotensi tertular virus corona.

"Tujuannya adalah untuk menemukan kasus-kasus yang berpotensi menjadi positif," kata Yuri.

Oleh karena itu, tambahnya, hasil screening apabila positif, akan kita tindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR untuk memastikan positif yang sesungguhnya.

Namun apabila hasil tes awal dinyatakan negatif, maka tim menyarankan orang itu mengisolasi diri di rumah dalam kurun waktu tertentu.

Apabila dalam kurun waktu tertentu tiba-tiba dirasakan gejala serupa Covid-19, maka segera periksa ke dokter.

Kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang.

Sehari sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 berjumlah 308 orang.

Dari total jumlah pasien Covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh. Semenyata, 32 orang meninggal dunia.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya